Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jale: Antara Ironi dan Realita yang Terjadi Pada Wartawan

8 Januari 2025   08:32 Diperbarui: 8 Januari 2025   08:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Kode Etik Jurnalistik Indonesia, wartawan dilarang menerima suap atau pemberian yang dapat memengaruhi independensi mereka. 

Mengutip dari inside.kompas.com, Pasal 6 dengan jelas menyatakan larangan terhadap penyalahgunaan profesi. 

Namun, tekanan ekonomi sering kali membuat wartawan mencari cara untuk menambah penghasilan, termasuk menerima "jatah lelah".

Dampak Terhadap Berita

Praktik ini sebenarnya memiliki konsekuensi serius.

Dilansir dari blog.tempoinstitute.com, berita yang disampaikan berpotensi tidak berimbang atau bahkan bias, karena wartawan merasa terikat untuk tidak mengkritik narasumber yang memberi "jatah lelah." 

Akibatnya, kualitas berita yang diterima publik menjadi diragukan karena selain nilai faktualnya hilang juga berpotensi sebagai framing semata.

Upaya Menghapus Praktik Jatah Lelah

Mengutip dari merdeka.com, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mendukung penghapusan "jatah lelah" dan mendorong perusahaan media untuk meningkatkan kesejahteraan wartawan. 

AJI juga mengimbau pemerintah dan instansi lain untuk berhenti memberikan amplop kepada wartawan, guna menjaga independensi jurnalistik.

Praktik "jatah lelah" merupakan tantangan besar dalam dunia jurnalistik Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun