Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

9 Tips Menulis Skenario Film Horor yang Bakal Bikin Orang Ketakutan

5 Januari 2025   18:10 Diperbarui: 5 Januari 2025   19:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis cerita untuk skenario film horor bukan hanya soal membuat penontonya ketakutan. 

Cerita dalam skenario film horor yang baik juga membangun suasana mencekam dan meninggalkan kesan mendalam. 

Pendapat itu tidak saya sanggah sedikitpun karena sebagai penulis skenario, meskipun bukan horor genre favorit saya, saya tetap harus mempelajari hal tersebut.

Setidaknya, membekali diri manakala suatu saat diminta untuk menulis genre horor, karena di dalam industri, seorang penulis skenario sebenarnya dituntut untuk mampu menulis aneka genre.

Berikut adalah 9 tips yang saya dapatkan dari beragam sumber mengenai menulis cerita untuk skenario film horor:

1. Pahami Genre Horor
Dilansir dari MasterClass.com, genre horor bertujuan membangkitkan rasa takut dan cemas. Subgenre seperti horor psikologis fokus pada trauma emosional, sementara horor supernatural melibatkan entitas gaib.

Untuk lengkapnya mengenai genre film horor, Anda bisa lihat di sini

Contoh Film:
Film Hereditary (2018) menggabungkan horor psikologis dan supernatural. Trauma keluarga menjadi dasar cerita, sementara elemen gaib memperkuat rasa takut.

2. Bangun Karakter yang Meyakinkan
Mengutip dari artikel di Writer's Digest, karakter yang relatable membuat penonton peduli pada nasib mereka. Karakter dengan latar belakang dan kelemahan manusiawi lebih mudah disukai pembaca.

Contoh Film:
Dalam Get Out (2017), Chris adalah karakter relatable yang menghadapi situasi mencekam. Pembaca atau penonton dapat memahami ketakutannya, menjadikan cerita lebih hidup.

3. Ciptakan Atmosfer yang Seram
Menurut Reedsy Blog, atmosfer menjadi sebuah elemen kunci. Gunakan deskripsi yang detail di dalam menuliskan skenarionya untuk menghadirkan suasana mencekam, seperti suara langkah kaki atau bayangan samar.

Contoh Film:
Pengabdi Setan (2017) menonjolkan atmosfer rumah tua yang mencekam. Suara lonceng dan kesunyian malam menjadi elemen yang membuat suasana semakin seram.

4. Manfaatkan Ketakutan Pribadi
Dilansir dari The Guardian, gunakan ketakutan pribadi Anda, seperti kegelapan atau kehilangan orang tercinta, untuk menciptakan adegan yang autentik dan menakutkan.

Contoh Film:
Danur (2017) terinspirasi dari pengalaman nyata Risa Saraswati, yang dapat melihat makhluk halus. Ketakutan pribadi ini diterjemahkan menjadi cerita yang mencekam.

5. Gunakan Ketegangan Secara Bertahap
Mengutip dari Penguin Random House, horor yang efektif membangun ketegangan perlahan. Jangan langsung mengungkapkan sumber ketakutan; berikan petunjuk kecil untuk memancing rasa penasaran.

Contoh Film:
The Witch (2015) berhasil membangun ketegangan secara perlahan. Konflik keluarga dan elemen supranatural hadir sedikit demi sedikit sebelum mencapai klimaks yang mengejutkan.

6. Tambahkan Twist yang Tidak Terduga
Dikutip dari Book Riot, twist yang mengejutkan tetapi masuk akal dapat meninggalkan kesan mendalam pada pembaca.

Contoh Film:
Twist dalam The Others (2001), di mana protagonis ternyata adalah hantu, adalah salah satu contoh twist horor yang tak terlupakan.

7. Eksplorasi Lokasi yang Menyeramkan
Tempat dapat menjadi elemen penting dalam horor. Lokasi seperti rumah tua, hutan, atau bangunan terlantar menciptakan nuansa yang mencekam.

Contoh Film:
Blair Witch Project (1999) memanfaatkan hutan sebagai lokasi utama. Kesunyian dan ketidakpastian dalam lingkungan tersebut meningkatkan rasa takut.

8. Gunakan Elemen Tak Kasat Mata
Mengutip dari The Hollywood Reporter, horor yang kuat sering kali melibatkan sesuatu yang tak terlihat. Ketakutan terhadap hal yang tidak diketahui lebih efektif daripada menampilkan monster secara langsung.

Contoh Film:
It Follows (2014) menggunakan konsep entitas tak kasat mata yang mengejar korbannya. Penonton merasa tegang karena ancaman yang tak terlihat ini selalu ada.

9. Perhatikan Pacing Cerita
Pacing yang tepat menjaga penonton tetap terlibat. Adegan penuh ketegangan harus diimbangi dengan momen tenang untuk memberikan ruang bernapas.

Contoh Film:
A Quiet Place (2018) menyeimbangkan ketegangan dan keheningan. Setiap adegan memiliki ritme yang membuat penonton terus terpaku.

Dengan memadukan tips di atas dan belajar dari film-film horor ini, Anda dapat menciptakan cerita horor yang tak hanya menakutkan, tetapi juga memberikan pengalaman membaca yang mendalam.

Selamat menulis skenario film horor, dan semoga cerita Anda menjadi kisah horor yang dikenang. Menurut Anda, elemen apa yang paling menakutkan dalam cerita horor? Bagikan di komentar!***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun