Sutradara dan penulis skenario Squid Game, Hwang Dong-hyuk, mengungkapkan bahwa inspirasi untuk serial ini datang dari pengalamannya sendiri saat mengalami kesulitan finansial di masa muda.Â
Ia ingin menggambarkan realitas ketimpangan sosial yang dirasakan oleh banyak orang dalam masyarakat modern, yang terjebak dalam permainan kehidupan yang penuh tekanan dan ketidakpastian.Â
Selain itu, ia juga terinspirasi oleh permainan tradisional Korea yang sangat populer di kalangan anak-anak, namun kini hampir terlupakan.Â
Hwang ingin menyajikan permainan tersebut dalam konteks yang lebih gelap dan penuh makna.
Menurut Hwang, serial ini juga dipengaruhi oleh film-film seperti Battle Royale (2000) dan The Hunger Games, yang mengangkat tema serupa tentang kompetisi ekstrem dalam situasi yang mematikan.Â
Namun, Squid Game menambah dimensi kearifan lokal dan sosial yang lebih dalam dengan menggunakan permainan tradisional Korea sebagai simbol perjuangan hidup.
Melalui Squid Game Season 2 dan film-film Indonesia yang mengangkat tema permainan anak-anak atau kearifan lokal, kita bisa melihat betapa pentingnya tradisi dalam membentuk karakter dan menumbuhkan rasa solidaritas di antara individu.Â
Film tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga medium yang kuat untuk mengingatkan kita akan pentingnya menghargai warisan budaya, baik itu dalam bentuk permainan, cerita, atau nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Dengan mengangkat tema permainan anak-anak seperti dalam Squid Game Season 2 ini, kita bisa lebih menghargai kearifan lokal yang ada, sebagai cara untuk mendekatkan generasi muda dengan tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah ada sejak lama.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H