Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Miftah Mundur dan Ustaz Adi Hidayat Calon Penggantinya? Ini Profil serta Kiprahnya

9 Desember 2024   06:08 Diperbarui: 9 Desember 2024   10:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beredar kabar setelah pengunduran diri Gus Miftah dari jabatannya muncul nama calon penggantinya yaitu Ustaz Adi Hidayat.

Di luar benar tidaknya Ustaz Adi Hidayat (UAH) akan menggantikan posisi tersebut, akan menjadi hal menarik jika kita mengulik sosok pendakwah muda satu ini, yang masih jarang diketahui oleh banyak orang.

Ceramah-ceramah UAH sangat menarik karena dibawakan pula dengan sangat apik, lewat sosok sederhana, ucapan lembut serta bijak, dan kemampuannya di dalam menghafalkan secara detil ayat Al Quran.

Bahkan bukan saja kerap menunjukkan kepiawaiannya di ilmu Al Quran, ia juga seringkali menunjukkan ingatan tajamnya di dalam beragam hal sehingga membuat sosoknya dianggap pantas menjadi rujukan berbagai kalangan, bukan hanya umat Islam.

Dan inilah sosok Adi Hidayat yang dikutip dari laman quantumakhyar.com serta juga dari berbagai sumber terkait.

Adi Hidayat lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 September 1984, dan ia tumbuh di lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan agama serta nilai-nilai tradisional. 

Kedua orang tuanya, Warso Supena dan Hj. Rafiah Akhyar, sangat memberikan perhatian pada pendidikannya dan memadukan sekolah formal dengan pendidikan agama yang kental sejak dini.

Adi Hidayat telah menunjukkan kecerdasan luar biasa sejak kecil, ia menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang dan SDN III Pandeglang serta menjadi siswa dengan lulusan terbaik. 

Pendidikan agamanya berawal di Madrasah Salafiyah Sanusiyah, tempat di mana ia juga memulai kiprahnya sebagai penceramah cilik saat acara wisuda santri.

Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut yang memadukan kurikulum agama dan umum menjadi tempatnya dalam menempuh pendidikan menengah.

UAH memperoleh bimbingan dari gurunya Buya K.H. Miskun as-Syatibi, yang menanamkan kecintaan mendalam terhadap Al Qur'an. 

Hingga kemudian pendidikan formalnya berlanjut ke Kulliyyah Dakwah Islamiyyah di Tripoli, Libya, di mana ia mendalami berbagai disiplin ilmu agama.

Selain mengikuti kurikulum  formal di sana, ia  mendalami keilmuannya pada Syaikh Dukkali Muhammad Al'alim seorang muqri internasional, Syaikh Ali Al Liibiy (imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria, Syaikh Ali Tanzania, belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya), berguru ilmu tafsir Quran pada Syaikh Tantawi Jauhari (Grand Syaikh Al Azhar), dan banyak lagi.

Di akhir tahun 2009 UAH diangkat sebagai Aminul Khutaba, ketua dewan khatib Jami Dakwah Islamiyah Tripoli yang memiliki hak dalam menentukan khatib dan pengisi ceramah di Masjid Dakwah Islamiyah Libya.

Pada tahun 2011 ia kembali ke tanah air dan mengasuh Pondok Pesantren Al Quran Al Hikmah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Tahun 2013 pindah ke Bekasi dan mendirikan Quantun Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.

Quantum Akhyar Institute juga dikenal dengan metode pembelajaran yang inovatif seperti Quantum Arabic, yaitu metode untuk mempermudah peserta memahami bahasa Arab dalam mengakses Al-Qur'an dan Hadis secara langsung. 

Program ini pun telah menarik perhatian banyak kalangan, termasuk mahasiswa dan profesional muda.

Tidak hanya di bidang akademis, Quantum Akhyar Institute juga mengembangkan platform digital seperti Akhyar TV, yang merupakan media utama dakwah Ustaz Adi Hidayat. 

Melalui kanal nedia ini, ia telah mampu menjangkau jutaan jamaah di seluruh dunia sehingga kian menjadikan dakwahnya relevan di era teknologi.

Di tengah kesibukannya berceramah, UAH masih sempat menulis dan melahirkan banyak karya tulis berupa buku-buku pengetahuan agama Islam seperti Minhatul Jalil Bita'rifi Arudil Khalil (pengantar kaidah puisi Arab, 2010), Quantum Arabic Metode Akhyar (cara cepat belajar bahasa Arab, 2011), Ma'rifatul Insan: Pedoman Al Quran menuju Insan Paripurna (2012), dan masih banyak lagi.

Selain dari banyaknya video dakwahnya yang tersebar, video yang cukup menarik dan mengundang kekaguman adalah ketika ia mengundang seorang wanita nasrani ke atas panggung dan memberinya hadiah uang. Salah satunya dapat dilihat di sini.

Kembali lagi mengenai kabar Ustaz Adi Hidayat akan menggantikan Gus Miftah, rasanya memang ia layak diberikan kesempatan untuk memiliki amanah lebih tinggi di dalam mengurusi bangsa ini.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun