film Indonesia atau sedang menjelaskan tentang hal tersebut, terkadang saya suka memberikan jawabannya dengan gurauan.
Ketika ada yang bertanya tentang"Gue males nonton film Indonesia. Soalnya nggak pake teks," gurauku yang sebenarnya kala itu kuucapkan secara satire mengikuti lawakan dari Warkop Prambors.
Namun, di dalam kenyataannya, di kala aku remaja hingga sebelum film Indonesia mulai "booming" lagi di bioskop, rasanya memang malas sekali nonton dengan banyak faktor penyebab sebagai alasannya.
Apalagi kini film-film Asia mulai bermunculan dengan tema-tema menariknya, tidak hanya di bioskop, tapi di ruang yang lebih pribadi lagi, di beragam platform digital. Sehingga akses mudah itu pun dapat "mengalahkan" daya tarik bioskop dan televisi.
Sebut saja, film-film dari Korea Selatan yang juga punya sebutan khusus, Drakor. Begitupun dengan film-film dari Thailand, Mandarin dan India. Dua terakhir malah sudah sejak lama menjadi kompetitor sineas kita bersama film-film Hollywood.
Film Thailand: Pesona Sederhana yang Mendunia
Dalam beberapa tahun terakhir, film-film Thailand semakin sering menghiasi platform streaming internasional seperti Netflix dan Disney+. Namun, apa yang sebenarnya membuat film Thailand begitu menarik?
- Kisah yang Relatable
Banyak film Thailand mengangkat cerita sederhana yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti persahabatan, percintaan remaja, hingga drama keluarga. Contohnya, Crazy Little Thing Called Love sukses menyentuh hati karena menggambarkan cinta pertama yang universal. - Pemain dengan Karisma Kuat
Para aktor dan aktris Thailand dikenal memiliki daya tarik visual sekaligus kemampuan akting yang natural. Selain itu, popularitas mereka sering didukung oleh industri hiburan yang memperkuat brand para bintang melalui drama dan musik. - Nuansa Budaya Lokal
Film seperti Pee Mak memadukan humor, horor, dan budaya lokal seperti kisah hantu khas Thailand, sehingga terasa unik bagi penonton internasional. Unsur budaya ini memberi warna yang sulit ditemukan di film dari negara lain.
China dan India: Raksasa Produksi Film Dunia
China dan India adalah dua negara dengan produksi film terbanyak di dunia. Apa yang mendorong tingginya produktivitas industri film di negara-negara ini?
China: Didukung Pemerintah, Ditonton Dunia
- Kebijakan dan Investasi Pemerintah
Pemerintah China sangat mendukung perfilman sebagai alat diplomasi budaya. Studio besar seperti Wanda Group berinvestasi besar-besaran untuk memproduksi film berkualitas tinggi. - Efek Visual dan Epik Sejarah
Film-film seperti The Wandering Earth atau Hero dikenal dengan efek visual yang megah dan cerita epik yang mengangkat sejarah serta mitologi Tiongkok. Ini menarik perhatian audiens global yang menggemari genre fantasi dan sci-fi. - Citra Bangsa di Mata Dunia
China sering memanfaatkan film untuk menampilkan citra modern dan progresif, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional.
- Kebijakan dan Investasi Pemerintah
India: Bollywood dan Lebih dari Itu
- Cerita yang Kaya dengan Emosional
Film India, terutama Bollywood, dikenal dengan melodrama emosional yang kuat, tarian, dan musik yang memikat. Sebagai contoh, 3 Idiots tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan kritik sosial yang relevan. - Industri Film yang Beragam
India memiliki banyak pusat produksi film, seperti Tollywood dan Kollywood, yang menargetkan berbagai bahasa dan budaya di negara tersebut. Keberagaman ini membuat film mereka lebih dinamis dan inklusif. - Daya Saing Global
Film-film seperti RRR berhasil menembus pasar internasional dengan kombinasi aksi spektakuler dan cerita universal.
- Cerita yang Kaya dengan Emosional
Apa yang Membuat Film Asia Diterima di Indonesia?
Penonton Indonesia menyukai film Asia karena kemiripan budaya dan cerita yang sering kali relevan. Berikut beberapa alasannya:
- Kemiripan Emosi dan Tradisi
Film Asia sering mengangkat tema keluarga, cinta, dan persahabatan yang sangat dekat dengan nilai-nilai masyarakat Indonesia. - Eksotisme Budaya
Penonton kita juga senang mengeksplorasi budaya negara lain yang disampaikan secara menarik, tanpa harus meninggalkan keaslian lokal. - Kreativitas dan Industri yang Berkembang
Baik Thailand, China, maupun India memiliki insan kreatif yang terus berinovasi, baik dalam cerita maupun teknik produksi. Hal ini membuat film mereka terus berkembang dan tetap segar di mata penonton.
Sehingga jika disimpulkan, kesuksesan film Thailand, China, dan India di pasar internasional tidak lepas dari kombinasi cerita yang menarik, dukungan industri, dan kreativitas individu.Â
Bagi Indonesia, ini bisa menjadi pelajaran penting bahwa potensi cerita lokal, jika dikemas dengan baik, juga mampu bersaing di kancah global.Â
Mungkinkah film Indonesia menyusul jejak mereka? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H