Pertandingan Timnas Indonesia melawan Arab Saudi semalam, (19/11/2024) yang berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) berakhir 2-0 untuk kemenangan Timnas.
Dan sudah banyak yang membahas mengenai keberhasilan timnas Indonesia ini sejak peluit pertandingan berakhir, hingga detik sebelum saya menulis artikel ini.
Namun ada hal yang menarik bagi saya, terutama karena saya mengikuti perkembangan mereka sejak coach Indra Sjafri membuat gebrakan-gebrakan di Timnas. (Silahkan baca di sini, yang ini, atau beberapa tulisan tentang timnas lainnya)
Tidak secara persis, namun perkataan penuh semangat dan percaya diri pernah ia sampaikan, bagaimana ia sangat percaya akan kemampuan anak-anak di Indonesia dalam bermain bola.
Dalam proses panjangnya, keyakinan itu dapat sedikit terwujud di era Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI yang meneruskan kepemimpinan Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Jika boleh dibilang sebuah jasa besar Iwan Bule untuk bangsa ini adalah ketika di eranya Shin Tae-yong (STY) mulai menjadi pelatih kepala timnas Indonesia.
Dan gebrakan demi gebrakan STY terlihat dengan mendatangkan pemain-pemain diaspora yang sebagian besar merupakan "didikan" Belanda.
Awalnya, banyak yang menentang, apalagi ketika Indonesia harus takluk 4-0 saat melawan Jepang di SUGBK, Jumat (8/11/2024). Hastag STY out pun beredar serta viral di media sosial.
Apapun yang dikatakan orang, saya tetap percaya mereka pasti akan bangkit, terutama STY yang telah membuktikan kinerjanya, baik saat di Korea maupun selama menangani timnas Indonesia di lintas level usia.
Inilah yang harus kita pelajari dan sepertinya memang sengaja diajarkan oleh STY, bagaimana ia menanamkan growth mindset dan fighting spirit, bukan saja untuk anak asuhnya tersebut, tapi juga untuk seluruh Indonesia.
Mentalitas yang berawal dari pola pikir pemain sepak bola kita sejak lama sudah dikenal "buruk", walau tidak semua, tapi kebanyakan memang ber-mindset jelek.
Belum main sudah takut, ketika ketinggalan gol lemas dan tak mau lagi berjuang karena sudah merasa kalah. Hal demikian rasanya sangat akrab bukan?
Belum lagi fisik para pemain yang tidak pernah kuat lari karena "gizi buruk", apa yang mereka konsumsi memang seakan tak dipedulikan. Tentu berbeda dengan di era STY ini, disiplin yang dilakukan di segala aspek luar biasa ketat.
Namun apakah dengan demikian, STY mendadak menjadi sosok pemimpin yang fasis dan arogan di mata pemain serta official lainnya? Rasanya tidak.
Silahkan di cari sendiri bagaimana kedekatan STY dengan pemain, ia jika sudah diluar latihan tampak sangat santai dan sering bercanda tanpa rasa jaim sedikitpun.
Lihatlah sebagai contoh, saat konferensi pers yang mengulas hasil pertandingan semalam, STY sempat-sempatnya jail dengan menggoda Marcelino ketika sedang dipotret awak media, ia dengan cueknya dan tersenyum mendorongkan bola ke kepala Marsel.
Dan Marselino sama sekali tidak marah, ia terlihat santai dan cuek saja. Momen seperti ini bukan sekali-dua kali tapi berkali-berkali terekam kamera para Youtuber atau penggila media sosial.
Dengan mindset yang terus bertumbuh karena sikap kebapakan STY dan manager timnas Sumardji ditambah lagi hadirnya Erick Thohir membersamai, hasilnya bertumbuh menjadi fighting spirit yang luar biasa,
Sosok Calvin Verdonk-lah yang banyak dipuji selain Marselino semalam, karena Verdonk meski kakinya keram dan sakit, ia masih sanggup berlari meski dengan kaki terpincang-pincang.
Kedisiplinan Rizky Ridho dan kepemimpinan Jay Idzes melengkapi penampilan seluruh pemain yang bermain begitu gemilang serta tak kenal lelah sejak menit awal.
Bahkan di dalam salah satu video viral sempat berteriak ke arah kamera sambil menunjukkan jari telunjuknya ke dahi, "Believe..believe..".
Ya, dari growth mindset tadi maka akan membentuk sebuah belief system baru yang dahsyat dimana semuanya terbukti semalam.
Jadi, untuk para fans dan supporter, apa yang STY lakukan dan pemain serta official tunjukan itu bukanlah "kaleng-kaleng" melainkan sebuah komitmen luar biasa agar timnas Indonesia bisa tampil di piala dunia 2026 nanti. Bismillah..Aamiin...
Kalau para pemain timnas sebegitu percayanya, maka kita tinggal mendukung saja hingga jerih payah mereka nanti menghasilkan buah prestasi yang sangat baik.***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI