Sepanjang pengalaman saya mulai dari produksi "kecil" hingga level Film Televisi, bagian ini sering terlewat atau dilewatkan. Kebanyakan alasannya karena merepotkan dan makan waktu.
Sengaja ketiganya saya kaitkan, yakni antara storyboard, videoboard atau floor plan, meskipun bentuknya berbeda-beda.Â
Yang intinya sih lebih ke perencanaan detil pengambilan gambar. Shot, angle, camera movement, color tone, blocking pemain-kamera-lampu, yang kesemuanya diperhitungkan sesuai dengan adegan demi adegan di dalam naskah.
Saya menyarankan, setidaknya salah satu diantaranya digunakan, karena sebenarnya dengan menggunakan itu maka proses syuting bisa lebih singkat karena semua sudah terprogram secara mendetil.
6. Finalisasikan Semua
Ini adalah tahap di mana Anda harus mulai mempertimbangkan cakupan realistis produksi Anda. Namun, jangan takut, ini hanya masalah menemukan opsi terbaik. Banyak hal bergantung pada anggaran Anda, tetapi ada lima hal penting yang akan Anda perlukan:
- Memilih Kamera
- Menyewakan peralatan seperti perlengkapan pencahayaan dan mikrofon DSLR
- Pemilihan talent - Aktor/aktris
- Mempekerjakan Kru
- Mengamankan Set Lokasi
7. Buat Daftar Perencanaan Syuting
Setelah para pemain dan kru siap, maka perlu dibuatkan daftar detil untuk tahapan yang mengarah pada proses produksi atau teknis ketika syuting.
Buat daftar call sheet, shooting schedule, shooting list, agar semuanya terukur dan terencana dengan sangat baik. Ingat, dana yang terkumpul untuk produksi jangan sampai sia-sia hanya karena saat proses syuting berantakan karena tidak terencana.
8. Catat hasil rekaman video dan audio
Selama pengambilan gambar, pastikan untuk mencentang daftar pengambilan gambar Anda. Anda akan berterima kasih kepada diri sendiri setelah selesai syuting karena telah melakukan ini di lokasi syuting. Ini sering kali termasuk meninjau laporan harian selama produksi berlangsung.