Ia merupakan pemegang penghargaan Penghargaan Albert Einstein (1954, Princeton); Penghargaan Einstein (Albert Einstein Award College of Medicine); Penghargaan Lawrence (1962).
Richard Feynman bukan hanya peraih Nobel dalam bidang Fisika, ia juga ahli dalam mengungkap misteri topik-topik yang rumit.Â
Yang menjadi wawasan utamanya di dalam  sebuah pembelajaran adalah mengenai kompleksitas dan jargon yang sering kali menutupi kurangnya pemahaman.
Secara umum, Â Teknik pembelajaran Feynman terdiri dari empat langkah utama:
- Pemilihan konsep yang akan dipelajari.
- Mengajarkan pada orang.
- Meninjau dan memperbaiki pemahaman Anda.
- Buat catatan Anda dan periksa kembali secara berkala.
Namun banyak pula yang mengembangkan teknik ini menjadi lebih detil, seperti berikut:
- Pilih topik yang ingin dipelajari.
- Tuliskan judul topik dan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.
- Tuliskan apa yang diketahui mengenai topik tersebut.
- Tulis kalimat sendiri yang menjelaskan topik tersebut dengan bahasa yang sederhana.
- Bayangkan sedang menjelaskan topik tersebut kepada orang awam.
- Pelajari bagian yang belum dimengerti.
- Tuliskan catatan dengan menggunakan gambar, diagram, atau mindmap.
- Ajarkan topik tersebut kepada orang lain.
Dan memang, seperti yang telah saya sampaikan tadi, ketika di dalam kehidupan ini saya sering dianggap "cepat bisa" dan "lebih memahami" sesuatu, itu semua merupakan hasil dari menggunakan teknik ini.
Misalnya, mengapa saya kerap dibilang nekat membuka kelas pembelajaran menulis skenario atau hal lainnya saat diundang sebagai pembicara. Saya sesungguhnya sedang mempelajari tentang topik-topik tersebut secara mendalam.
Dan memang, saat saya berani menyampaikannya kepada orang awam, segala hal yang tidak pernah saya mengerti, malah jadi begitu mudah diingat.
Dalam sebuah peristiwa beberapa tahun lalu, saya diminta dadakan mengajar di sebuah SMK menggantikan teman yang saat itu sedang menerima tamu penting.
Saya diutusnya untuk memberikan materi produksi penyiaran dan produksi film secara umum. Dan lucunya, saat itu sebenarnya saya sedang tidak siap serta tidak membawa materi presentasi sama sekali.
Apalagi ketika sampai di kelas, spidol habis dan papan tulisnya kotor karena guru sebelumnya menggunakan spidol permanen.