Pernah nonton film Butterfly Fffect yang dimainkan oleh Ashton Kutcher dan Ami Smart? Belum? ya sudah tak apa, karena saya juga tidak ingin membahas film itu kok.
Entah mengapa, tiba-tiba saja saya teringat kata butterfly efect dan ingin menuliskannya meski lewat artikel singkat ini, dan tentu berdasarkan kepemahaman saya yang masih perlu banyak belajar ini.
Lantas apa menariknya butterfly effect apalagi ditambahi dengan "bumbu" kalimat demi sebuah perubahan di dunia?
Apakah kupu-kupu si makhluk mungil yang lucu dan indah itu dapat menciptakan sebuah perubahan besar bagi peradaban dunia?
Ingat kata perubahan, jadi ingat jargonnya "abah" Anies Baswedan saat maju dalam kontestasi politik sebagai calon Presiden kemarin ya?.
Gampangnya, menurut berbagai sumber, butterfly effect adalah sebuah gagasan mengenai peristiwa kecil yang tampaknya sepele pada akhirnya dapat mengakibatkan sesuatu dengan konsekuensi yang jauh lebih besar -- dengan kata lain, peristiwa tersebut memiliki dampak non-linier pada sistem yang sangat kompleks.Â
Misalnya, ketika seekor kupu-kupu mengepakkan sayapnya di India, perubahan kecil pada tekanan udara tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan tornado di Iowa.Â
Dilansir dari laman science.howstuffworks.com, istilah "efek kupu-kupu" dicetuskan pada tahun 1960-an oleh Edward Lorenz , seorang profesor meteorologi di Institut Teknologi Massachusetts, yang mempelajari pola cuaca.Â
Ia merancang sebuah model yang menunjukkan bahwa jika Anda membandingkan dua titik awal yang menunjukkan cuaca terkini yang berdekatan, keduanya akan segera menjauh dan nantinya, satu area dapat dilanda badai hebat, sementara area lainnya tenang.
Butterfly effect atau efek kupu-kupu ini sebenarnya bisa dilihat setiap hari. Cuaca hanyalah salah satu contohnya. Perubahan iklim adalah contoh lainnya. Karena, ternyata, pemanasan iklim berdampak pada spesies kupu-kupu Alpen di Amerika Utara.
"Perubahan iklim diperkirakan akan menimbulkan beberapa dampak besar, seperti terlalu panas bagi beberapa spesies atau terlalu kering bagi spesies lain, tetapi ada sejumlah besar dampak tidak langsung yang lebih kecil yang juga akan terjadi," tulis Alessandro Filazzola, seorang pakar ekologi komunitas dan ilmuwan data, serta peneliti pascadoktoral di University of Alberta.
Itu beberapa contoh dan pendapat ahli yang menjadi latar belakang teori atau gagasan mengenai efek kupu-kupu ini. Lantas apa gambaran sederhananya bagi sebuah perubahan serta apa yang bisa kita lakukan untuk itu?
Sampai sejauh mana teoriÂ
efek kupu-kupu dapat memengaruhi kehidupan kita masing-masing. Dengan hampir 8 miliar manusia di planet ini, dapatkah satu orang saja membuat perubahan yang menggema di seluruh Bumi? Menurut Filazzola saat ia bertanya-tanya tentang efek tidak langsung akibat dari tindakan dirinya yang dapat mengubah dunia, ternyata sangatlah sederhana.
Ketika ia membeli sebuah tas, akan ada orang-orang yang berinteraksi dengannya. Yakni mulai dari si penjual tas, pembuat tas, yang menyiapkan bahan, mereka yang ikut terlibat tanpa disadari dari proses terbelinya barang tersebut.
Ternyata ada efek berjenjang dari setiap tindakan kita, tanpa disadari. Itulah mengapa penting untuk selalu menjadi orang baik, yaitu untuk menciptakan pengaruh positif.Â
Satu hal yang juga saya pikirkan adalah bagaimana efek tidak langsung ini seringkali tidak sesederhana itu karena akan selalu ada dampak besar menyertainya di satu tempat atau di masa lain.
Butterfly effect ini akan menjadi efek besar jika setiap pribadi menyadari bahwa dirinya punya dampak besar terhadap perubahan yang terjadi. Berhati-hatilah dalam berkata dan bertindak ya, guys...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H