Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sunflower (1), Matahari Terbit

27 September 2024   06:50 Diperbarui: 27 September 2024   10:29 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untung yang lagi nggak seuntung biasanya itu cuma bisa mengutuk dirinya. Jantungnya, lambungnya, semua organ tubuhnya sudah jadi batu, layaknya Malin Kundang yang dikutuk karena durhaka sama ibu kandungnya. Parah kan...

"Mamaaaattt...mampus lo Mat! Demennya cari gara-gara aja, cari duit kek biar kaya...hufff..." umpat Untung dalam hatinya

"Bener. Mending cari duit daripada cari gara-gara. Bilangin tuh si Mamat," ucap Bang Rudi

Waduh..ini Bang Rudi Paralayang..eh cenayang apa dukun sih..eh sama sama ya. Untung jelas bengong ketika suara hatinya tertangkap dan spontan dibalas sempurna kayak gitu.

"Makanya jangan macem-macem lo sama gue!" ancam Bang Rudi se-killer mungkin.

"Eh..i...iya...si..siyappp abangku.." Untung menjawab dengan tubuh seperti habis naik bajaj, gemetar.

Dan Bang Rudi bersama sebagian Panitia akhirnya berangkat menyusul peserta ke Puncak. 

Bunga kini sudah berada di dalam bus yang cukup nyaman, akhirnya tidak jadi bersumpah serapah. Selain ber-AC, bus-nya dilengkapi dengan TV dan sound system bagus. Jadilah akhirnya mereka berdangdut ria di dalam bus untuk menghilangkan kedongkolan selama berjemur di lapangan parkir kantor Walikota tadi.

Sementara Untung dan rekan-rekan serta juniornya mendadak terhukum karena masih harus berpanas-panasan. Hati mereka pun semakin panas ketika melihat Matahari yang datang dengan jalan santai layaknya bayi tanpa dosa, duh! Ini anak enaknya diapain ya..

"Matahari Persada alias Mamat!" teriak Untung kesal.

"Siap, Bang Un.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun