Mau menjadi karyawan atau wirausaha adalah pilihan, sama seperti ketika sudah berusaha, apakah harus nekat atau kalem-kalem saja.
Namun jika melihat kisah sukses mereka yang fokus di wirausaha, nekat menjadi pilihan utama dan seperti bahan bakar di kendaraan yang mampu membuatnya berjalan.
Dan dari sekian banyak pilihan untuk jadi berhasil di setiap kehidupan, di sini akan disajikan tips jadi orang Nekat, disimpulkan dari buku motivasi yang saya tulis berjudul Rahasia Nekat, terbit tahun 2012 oleh penerbit RAS Media grup dari Trubus.
Teringatlah saya saat pertama kali akan mengambil sertifikasi Coach Wirausaha, yaitu ketika bertemu dengan Coach Faransyah Jaya selaku founder Wiranesia dan juga Coach Faran Academy.
Saat itu pertama kali saya merasakan di "coaching" olehnya dan saat saya mengemukakan personal branding Jayadinekat serta ingin membuat komunitas Nekat Bikin Film Academy, ia memberikan saran.
"Jangan pake kata Nekat bro, serem. Image nya negatif..." ucapnya.
Dan itu bukan hanya dirinya yang beranggapan kata Nekat terindikasi pada sebuah aktivitas negatif. Bahkan jika kita coba untuk browsing di Google, kata Nekat memang terindikasi dengan tindakan negatif.
Seperti seorang yang nekat bunuh diri, nekat melakukan penganiayaan, nekat melakukan perusakan, dan lain sebagainya. Sepertinya sulit ditemukan kata nekat untuk sukses.
Padahal faktanya seperti yang tadi telah sedikit diungkap, setiap wirausahawan atau pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berhasil, atau siapapun yang terkategorikan berhasil serta terkenal, pasti pernah mengambil satu langkah nekat di dalam hidupnya.
Lantas Nekat seperti apakah yang bisa dirumuskan sebagai sebuah "teori" atau minimal tips untuk bergerak melakukan tindakan positif?
Saya sering bercanda, saat mengupas ini, entah saat diundang sebagai pembicara, ataupun saat santai menjelaskan "filosofi nekat" hasil perenungan saya sehingga menyandang nama "Jayadinekat". Saya menyebutnya, Nekat Syar'i. (yang mau senyum boleh kok, namanya juga bercanda)