Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor

Apakah Kini Kita Menjadi Bangsa FOMO dan Negeri Omon-omon?

1 September 2024   06:11 Diperbarui: 1 September 2024   06:18 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Lisa Fotios: https://www.pexels.com/photo/person-in-alien-mask-sitting-in-bed-and-reading-book-18638955/ 

Sebelum membahas mengenai dua kumpulan makhluk aneh itu, sedikit saya sampaikan tentang istilah FOMO dan Omon-omon yang lagi naik daun, persis Ulat yang nempel di daun dan kemudian memakannya.FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yakni ketakutan kehilangan momen. 

Ini adalah fenomena psikologis yang menggambarkan ketakutan kita melewatkan momen, pengalaman, atau aktivitas yang sedang terjadi atau populer di lingkungannya. Dari situ jelas sudah bahwa FOMO sangat berdampak pada kesehatan mental.

Istilah FOMO pertama kali dicetuskan oleh Patrick J. McGinnis pada tahun 2004 melalui artikelnya yang berjudul "Social Theory at HBS: McGinnis 'Two FOs'".

Sementara Omon-omon adalah diksi yang keluar dari Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, pada saat acara Debat Calon Presiden yang lalu. Maknanya, kurang lebih berdasarkan pemahaman umum adalah "ngomong doang".

Lucunya, kata omon-omon ini ternyata ada dalam kosa-kata di negara Uzbekiztan yang berarti Jaga keselamatan, dan ada pula lagu beserta video musiknya yang menceritakan tentang hal tersebut.

Saya menulis artikel ini setelah ngobrol dengan dua tetangga ajaib yang tak kasat mata, keduanya ternyata adalah Alien...hiiii...(yang kenal saya, nggak usah nyari siapa si tetangga itu ya, nikmatin aja cerita ini, meski sambil mikir dan gemes-gemes gimana gitu.)

Mereka adalah Prof Algo dan Mpok Ritma, dua makhluk super bawel yang gemar makan ikan bawal sampai duri-durinya...eh..by the way, disclaimer: kalau ceritanya jadi absurd diemin aje dah ye...anggap aje piktif...

Nah, cerita kali ini berdasarkan kisah mereka di planet sebelumnya, yang nggak usah disebut deh karena pakai bahasa alien, lebih susah dari bahasa Maqoli-nya Abuya Mama Ghufron.

Menurut Prof Algo, planetnya, kita sebut aja deh Planet FOMO, ternyata sudah hancur, demikian juga dengan Mpok Ritma yang sudah fix berasal dari Planet hancur pula dan menurutnya berada di galaksi Andromeda, kita sebut ajalah Planet Omon.

Prof Algo curhat, ia bersyukur bisa eksodus ke Bumi sendirian pake pesawat Puyer Ulang-alik miliknya. Kenapa ia bersyukur?

Ia sudah muak tinggal di planetnya. Sebelum hancur, kelakuan makhluk-makhluk asli sana itu ya apa yang kita sebut FOMO tadi. Semuanya dilakukan cuma untuk sekadar mengikuti tren dan takut dibilang kudet, alias kurang update, kuper, nggak gaul, dll.

Dan rupanya Mpok Ritma juga idem. Negeri Omon-omon di galaksi terdekat dengan galaksi Bimasakti itu, hancur karena makhluk di sana cuma gemar omon-omon.

Mpok Ritma gemas, sampe-sampe dia ngunyah cabe sekilo di tukang sayur pas lagi ngobrol begini. Pikirannya resah dan berkata, kenapa bangsanya begitu gemar omon-omon tiada guna?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun