Pilkada Jakarta saat Anies Baswedan seperti "ditinggal" oleh partai-partai politik lain, terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Gonjang-ganjing dan keseruan terjadi diSeperti kita ketahui, PKS sempat menyatakan memberikan dukungan pada Anies Baswedan di awal-awal dan bahkan memberikan rekomendasi untuk berduet dengan kadernya.
Maka flyer serta aneka poster tentang duet Anies Baswedan dan Shohibul Iman yang kemudian disingkat AMAN beredar di jagad maya serta dimana-mana.
Ketika itu para "anak abah" sudah sangat percaya diri jika Anies akan kembali menjadi Gubernur dan membenahi Jakarta.
Namun, dinamika terjadi seperti yang kita saksikan bersama, hingga rasa kecewa para "anak abah" mencuat saat kemarin, Rabu (28/08/2024), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) justru mendaftarkan calon lain. Padahal terkesan ketika itu akan mencalonkan anies dengan Rano.
Tapi pada kenyataannya mereka mengusung Pramono Anung untuk berduet bersama Rano "Si Doel" Karno untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dan sejak itulah, dunia perpolitikan "dukung mendukung" seperti akan kiamat, mengalami guncangan dahsyat dengan sebuah pertanyaan besar, "akankah anies mendapatkan dukungan partai sehingga bisa memimpin Jakarta kembali?"
Dan di tengah kegalauan para "anak abah" secercah harapan datang, meskipun kemungkinannya dianggap kecil, yaitu ketika Kamis siang ini, (29/08/2024), Partai Buruh mengadakan konferensi Pers di Hotel Mega Proklamasi
Ketua Tim Pilkada Partai Buruh, Said Salahudin, seperti yang dikutip dari kanal Youtube Aksanation, menyampaikan dua hal besar terkait kondisi yang sedang berlangsung di Jakarta tersebut.
"Anies Baswedan semoga ada miracle, ada partai-partai yang barangkali sudah mengajukan pencalonan itu mau bergabung dengan Partai Buruh untuk mengusung (Anies Baswedan)," ucap Said.
Masih menurut Said, kebanyakan orang menganggap Anies sudah tidak lagi memiliki peluang maju di Pilkada Jakarta 2024 setelah gagal diusung oleh PDI Perjuangan (PDI-P).