Mohon tunggu...
Dimas Hutomo
Dimas Hutomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mempunyai Hobi Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tentang Mentalitas Konsumtif di Masyarakat Modern: Mengatasi Tantangan dan Membangun Solusi Bersama

1 Mei 2024   15:31 Diperbarui: 1 Mei 2024   15:33 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GAMBAR : Getty Images/iStockphoto/Deagreez

Pendahuluan

     Dalam era modern dengan berbagai kemudahan dan kecanggihan teknologi, masyarakat sering kali terjebak dalam perilaku konsumtif. Masyarakat cenderung membayar lebih banyak untuk produk-produk yang tidak dibutuhkan, mencicil barang-barang dengan bunga yang tinggi, atau bahkan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak perlu hanya untuk memenuhi keinginan dan status sosial. Sikap konsumtif yang tidak terkendali ini sebenarnya memperbesar dampak buruk pada banyak hal, termasuk masalah-masalah sosial dan ekonomi. Selain itu, juga ada faktor-faktor pemicu yang memperparah kondisi, seperti tekanan sosial, iklan, dan media sosial. Oleh karena itu, perlu solusi yang tepat agar hal tersebut tidak berdampak pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Pemicu Mentalitas Konsumtif

     Salah satu faktor yang memperparah perilaku konsumtif adalah tekanan sosial. Banyak orang menghabiskan uang dan waktu untuk memenuhi keinginan dan ekspektasi dari teman dan lingkungan sekitar. Di era media sosial yang semakin terbuka, masyarakat sering merasa tertekan untuk menunjukkan keberhasilan dan status sosial mereka dengan membeli hal-hal yang mahal sebagai tanda prestise. Terkadang, hal ini juga mempengaruhi mereka untuk membeli barang-barang hanya demi mengikuti tren, dan bukan karena kebutuhan sebenarnya. Selain itu, iklan juga menjadi pemicu dari perilaku konsumtif. Iklan menyajikan gambaran yang ideal tentang produk dan menampilkan keuntungan dari produk tersebut. Sehingga, masyarakat sering kali merasa tertarik dan merasa perlu membeli barang tersebut tidak peduli dengan biayanya. Kita semua tahu bahwa iklan dibuat untuk mendorong seseorang untuk membeli produk dan tidak selalu jujur tentang manfaat dari produk tersebut. Banyak iklan manipulatif yang mengklaim akan menjadikan hidup masyarakat lebih bahagia dan lebih baik, meskipun kenyataannya hal tersebut tidak benar adanya.

https://radarjember.jawapos.com/sinergi/794366198/lagi-cari-diskon-bombastis-dua-kali-sehari-buruan-cek-shopee-live-diskon-murah-sd-80-setiap-hari
https://radarjember.jawapos.com/sinergi/794366198/lagi-cari-diskon-bombastis-dua-kali-sehari-buruan-cek-shopee-live-diskon-murah-sd-80-setiap-hari

Dampak Berbahaya dari Perilaku Konsumtif

     Tidak diragukan lagi, perilaku konsumtif yang tidak terkontrol dapat meningkatkan jumlah hutang, merangsang kesenjangan sosial, menciptakan lebih banyak limbah, dan menempatkan tekanan yang sangat buruk pada lingkungan alam. Hal ini dapat memberikan dampak yang buruk pada masa depan kita dan generasi selanjutnya. Selain itu, perilaku konsumtif yang terus berlanjut dapat menjadi kebiasaan dan mendorong masyarakat untuk terus membeli barang-barang yang tidak penting meskipun mereka tidak mempunyai uang untuk itu. 

https://palembang.tribunnews.com/2015/06/26/gaya-hidup-konsumtif-umar-ra-pun-menangis-ketika-hendak-berhutang-1
https://palembang.tribunnews.com/2015/06/26/gaya-hidup-konsumtif-umar-ra-pun-menangis-ketika-hendak-berhutang-1

Solusi untuk Mengatasi Perilaku Konsumtif

     Salah satu solusi untuk mengatasi perilaku konsumtif adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan saat melakukan konsumsi. Masyarakat perlu disadarkan bahwa barang mahal dan mewah belum tentu akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Mereka bisa mengubah pola pikir mereka dengan memiliki kesadaran tentang konsumsi yang bijak.

     Seringkali konsumsi yang terlalu berlebihan terjadi karena terlalu banyak iklan yang disajikan melalui media sosial. Oleh karena itu, kita harus membatasi penggunaan internet dan arus informasi konsumtif yang tidak produktif. Dengan menentukan tujuan hidup yang jelas, masyarakat dapat lebih fokus dalam mengambil keputusan dan tindakan yang lebih baik untuk menjalankan hidup mereka. Kita juga perlu mencari alternatif dalam mengelola keuangan sehingga uang yang kita miliki dapat digunakan secara lebih efektif dan dapat menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.

 

GAMBAR : Getty Images/iStockphoto/Deagreez
GAMBAR : Getty Images/iStockphoto/Deagreez

Kesimpulan

      Mentalitas konsumtif saat ini menunjukkan bahwa lingkungan hidup kita benar-benar berubah. Sudah saatnya kita mengubah pola konsumsi kita menjadi lebih bijak sehingga tidak merusak lingkungan. Dengan mengembangkan pola pikir yang bijak, masyarakat akan memahami bahwa tidak semua barang mahal dan mewah akan meningkatkan kualitas hidup mereka. Terdapat berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan tanpa membeli barang-barang yang mahal. Kita juga harus memanfaatkan informasi yang benar untuk membuat keputusan yang benar dalam hidup. Dengan mengambil tindakan kecil dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan hidup, kita bisa bergerak menuju ke arah masyarakat yang lebih bertanggung jawab dan bijak secara sosial maupun ekonomi.

Gambar : shutterstock/Ilustrasi perilaku konsumtif
Gambar : shutterstock/Ilustrasi perilaku konsumtif

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun