Mohon tunggu...
Johana Saleh
Johana Saleh Mohon Tunggu... Jurnalis - wArga Indonesia

anak yatim yang ingin menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Terharu Baca Tulisan AHY, "Memerdekakan Negeri dari Krisis Pandemi"

24 Agustus 2020   18:07 Diperbarui: 24 Agustus 2020   18:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: @AgusYudhoyono

Di hari jadi Republik Indonesia ke 75 tahun, Negara kita tengah berduka karena diserang virus berbahaya dan mematikan bernama corona. Virus yang dikenal dengan nama pandemic covid-19 hingga detik ini belum juga lenyap dari bumi kita pertiwi.

Sangat terasa di saat perayaan kemerdekaan pada 17 Agustus lalu. Suasana perayaan begitu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada pertunjukan parade paskibraka di istana, karena dilakukan secara virtual tanpa dihadiri oleh pejabat Negara baik dari dalam dan luar negeri. Rakyat pun hanya bisa menikmati peristiwa detik-detik pengibaran bendera pusaka tersebut melalui tivi atau alat digital saja.

Bila kembali kita buka sejarah perjuangan rebut kemerdekaan, sebagai orang Minang saya begitu haru membaca sebuah tulisan yang dikemas begitu menarik oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono pada Senin, 24 Agustus 2020.

Pada tulisan tersebut terdapat narasi kuat bagaimana perjuangan pahlawan nasional asal Minangkabau berhasil jatuhkan dan rebut kekuasaan colonial di masa penjajahan lalu. Disebutkan beberapa nama di antaranya Sutan Syahrir, Haji Agus Salim, Tan Malaka dan Muhammad Natsir yang berjuang mati-matian agar tanah air bisa lepas dari belenggu penjajahan.

Ya, tulisannya akan membuat siapapun yang membaca akan berapi-api kembali untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah.

Hanya saja, musuh Indonesia hari ini bukanlah berbentuk fisik apalagi colonial. Tetapi musuh kasat mata yang tidak terlihat dan sangat susah untuk dilawan. Satu-satunya cara agar rakyat bisa menang untuk menaklukan virus, AHY sebut bila masyarakat tidak acuh dan tidak lengah dengan serangan virus ini.

Oleh sebab itu, AHY mengingatkan kepada semua rakyat Indonesia untuk bahu membahu dan saling mengingatkan agar virus berasal dari Cina itu segera lenyap. Bila kita semua menjalankan dengan baik protokol kesehatan yang direkomendasikan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO).

Semangat juang kemerdekaan kembali bergebu-gebu bagi yang membaca. Terlebih, AHY menuliskan perang semesta untuk melawan virus corona.

Mesti disibukan dengan berbagai kegiatan, AHY masih sempat meluangkan waktu dan pikirannya untuk kita agar senantiasa jaga spirit hari kemerdekaan. Meski tengah berada mengalami krisi kesehatan covid-19 dan krisis ekonomi karena pandemi.

Sebagaimana pesan Tan Malaka, "idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda". Hal ini sangat fundamental, karena akurasi dan efektivitas setiap kebijakan publik dan eksekusinya di tingkat lapangan, akan sangat berarti dan menentukan bagaimana arah nasib bangsa Indonesia ke depan. 

Mari bersatu padu dan bergerak bersama dalam satu komitmen tunggal untuk memerdekakan negeri dari krisis pandemi. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun