Selain kedua kontroversi tersebut, beberapa insiden justru ikut menjadi sorotan. Pertama, terdapat keluhan dari beberapa kontestan. Salah satunya adalah Angelina Mango dari Italia, Silvester Belt dari Lithuania, dan Bambie Thug dari Irlandia. Ketiga mengeluh di balik layar terasa buruk.
Bambie Thug yang terkenal pro-Palestina bahkan merasa frustrasi dengan EBU. Dalam wawancaranya setelah grand final, ia mengatakan moral EBU tidak lagi mewakili kontes. Bahkan, ia menuduh KAN, lembaga penyiaran publik Israel, memberi komentar yang bisa memicu kekerasan.
Kontroversi yang menjadi highlight terlihat saat pihak EBU awalnya menolak mengunggah penampilan final Iolanda, perwakilan Portugal. Saat final, ia tampil menggunakan nail art keffiyeh, simbol Palestina, dan mengatakan "peace will prevail". RTP selaku lembaga penyiaran publik mengajukan keluhan karena keputusan EBU tersebut, begitu pula dengan penggemar. Iolanda berakhir di posisi ke-10 di Grand Final.
Eurovision Song Contest 2024 berakhir dengan kemenangan Nemo, perwakilan Swiss, dengan lagu The Code. Ia mendapat skor juri tertinggi dan skor penonton tertinggi kelima. Perwakilan Kroasia, Baby Lasagna, mendapat skor penonton tertinggi berkat penampilan lagu Rim Tim Tagi Dim harus berakhir di posisi kedua.
Bahkan Nemo sendiri mengeluhkan standar ganda yang telah diterapkan EBU. Ia mengaku harus menyelundupkan bendera non-binary atu non-gender.
Menyusul kemenangan Nemo, Eurovision Song Contest tahun berikutnya akan diselenggarakan di Swiss.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H