Mohon tunggu...
Dimas Galih Putrawan
Dimas Galih Putrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

A gaming news enthusiast. Kini hanya cover gaming special event.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Eurovision Song Contest 2024, Kontes yang Penuh Kontroversi

14 Mei 2024   08:31 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:46 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain kedua kontroversi tersebut, beberapa insiden justru ikut menjadi sorotan. Pertama, terdapat keluhan dari beberapa kontestan. Salah satunya adalah Angelina Mango dari Italia, Silvester Belt dari Lithuania, dan Bambie Thug dari Irlandia. Ketiga mengeluh di balik layar terasa buruk.

Sumber: Eurovision
Sumber: Eurovision

Bambie Thug yang terkenal pro-Palestina bahkan merasa frustrasi dengan EBU. Dalam wawancaranya setelah grand final, ia mengatakan moral EBU tidak lagi mewakili kontes. Bahkan, ia menuduh KAN, lembaga penyiaran publik Israel, memberi komentar yang bisa memicu kekerasan.

Kontroversi yang menjadi highlight terlihat saat pihak EBU awalnya menolak mengunggah penampilan final Iolanda, perwakilan Portugal. Saat final, ia tampil menggunakan nail art keffiyeh, simbol Palestina, dan mengatakan "peace will prevail". RTP selaku lembaga penyiaran publik mengajukan keluhan karena keputusan EBU tersebut, begitu pula dengan penggemar. Iolanda berakhir di posisi ke-10 di Grand Final.

Sumber: Eurovision
Sumber: Eurovision

Eurovision Song Contest 2024 berakhir dengan kemenangan Nemo, perwakilan Swiss, dengan lagu The Code. Ia mendapat skor juri tertinggi dan skor penonton tertinggi kelima. Perwakilan Kroasia, Baby Lasagna, mendapat skor penonton tertinggi berkat penampilan lagu Rim Tim Tagi Dim harus berakhir di posisi kedua.

Bahkan Nemo sendiri mengeluhkan standar ganda yang telah diterapkan EBU. Ia mengaku harus menyelundupkan bendera non-binary atu non-gender.

Menyusul kemenangan Nemo, Eurovision Song Contest tahun berikutnya akan diselenggarakan di Swiss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun