Menyusul tutupnya Alpha Dog Studios, game besutannya, Mighty Doom, akan dimatikan server-nya pada 7 Agustus mendatang. Roundhouse Studios akan digabung dengan Zenimax Online Studios untuk membantu mengerjakan The Elder Scrolls Online.
Netizen dan Industri Mengamuk!
Keputusan ini memicu amarah dari netizen dan juga para pengembang, terutama penutupan Arkane Austin dan Tango Gameworks. Bahkan, Dinga Bakaba, direktur Arkane Lyon, merespon dengan post X-nya mengungkapkan amarahnya sambil mengkritik keputusan Xbox.
"Ini sangat buruk. Izin untuk menjadi manusia: kepada eksekutif manapun yang membacanya, ingin mengingatkan bahwa game adalah industri hiburan budaya dan bisnis kalian sebagai korporat adalah untuk menjaga artis dan penghibur serta menolong membuat nilai untuk kalian," tulis Bakaba.
Shinji Mikami ikut bersuara untuk merespon keputusan itu. Ia mengaku bersedih bahwa studio yang sebelumnya ia asuh itu harus tutup.
"Tango tutup. Sedih," tulis Mikami melalui laman X.
Sementara itu, Mike Ybarra, mantan presiden Blizzard, mengunggah post cukup panjang di X sebagai respon. Ia menjelaskan kebingungannya sambil memberi pendapat terhadap Phil Spencer, bos Xbox.
"Aku tidak sepakat setiap keputusan yang ia buat di Xbox, dan kurasa sangat jelas, tapi aku percaya dengan kepemimpinannya dan betapa sulitnya keputusan ini.
Di luar Microsoft, banyak pihak merespon atas keputusan tersebut. Salah satunya adalah Anthony Panecasio, ketua tim level design Splinter Cell Remake dari Ubisoft Toronto.
"Arkane Austin dan Tango ditutup adalah kekecewaan terbesar dari akuisisi Microsoft," sebutnya.
Tidak jauh berbeda, netizen mengkritik keras keputusan Xbox untuk menutup empat studio, terutama Tango Gameworks. Mereka mengingatkan Hi-Fi Rush dari Tango Gameworks sudah sukses besar dan bahkan memenangkan beberapa penghargaan.