Mohon tunggu...
Dimas Galih Putrawan
Dimas Galih Putrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

A gaming news enthusiast, gamer, and aspiring novel author.

Selanjutnya

Tutup

Games

The Crew Dimatikan Ubisoft, Kampanye Stop Killing Games Muncul

17 April 2024   07:50 Diperbarui: 17 April 2024   08:01 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Crew telah dimatikan server-nya dan juga ditarik dari peredaran oleh Ubisoft, menjadikannya tidak bisa lagi dimainkan. Bahkan, pengembang asal Prancis itu juga menariknya dari pustaka dari pemain yang sudah membelinya. Hal ini memicu kritikan di media sosial hingga saat ini. Menyusul kritikan tersebut, ada penggemar yang membuat kampanye agar pengembang lain tidak melakukan hal yang sama.

The Crew Dimatikan Ubisoft, Penggemar Protes Karena Ini!

Pada 31 Maret 2024, Ubisoft telah resmi mematikan server The Crew. Semenjak membutuhkan koneksi internet, pemain tidak lagi dapat game open-world racing itu,

Tidak tanggung-tanggung, pengembang di balik Assassin's Creed itu juga menghapus game itu dari pustaka Ubisoft Connect pemain yang sudah membelinya. Berarti, pemain tidak bisa lagi memainkannya.

Tidak heran, keputusan ini memicu kritikan netizen di media sosial seperti Reddit dan X. Pasalnya, beberapa dari mereka sudah membeli game tersebut. Terlebih lagi, beberapa lagi berharap bisa bermain kembali melalui server privat.

Ubisoft menganggapi kritikan tersebut melalui pernyataan pada Eurogamer. Pihaknya sudah mengumumkan pada 14 Desember akan mematikan server dan menariknya dari setiap toko game. Mereka berpendapat bahwa keputusan ini sangat perlu karena infrastruktur server dan lisensi.

Kampanye "Stop Killing Games"

Sumber: Screenshot dari Stop Killing Games
Sumber: Screenshot dari Stop Killing Games

Sebagai respon atas keputusan Ubisoft, Ross Scott, seorang YouTuber, meluncurkan sebuah kampanye "Stop Killing Games". Ia juga sudah meluncurkan situs untuk kampanye tersebut sebagai petisi dalam menentang praktik tersebut.

"Legalitas praktik ini tidak teruji di seluruh dunia, dan banyak pemerintahan tidak memiliki hukum jelas tentang tindakan ini. Ini jadi tujuan kami agar otoritas memeriksa tindakan ini dan mengakhirinya," tulis Scott melalui laman tersebut.

Scott juga menekankan bahwa Prancis memiliki hukum proteksi konsumen yang sangat kuat. Maka, ini menjadi kesempatan agar sebuah pengembang seperti Ubisoft bertanggung jawab atas tindakan ini. Bahkan petisi ini sudah resmi diperkenalkan di beberapa negara seperti Inggris, Kanada, dan Australia.

Tujuan utama dari kampanye "Stop Killing Games" ini agar pengembang bisa memudahkan konsumen untuk membuat server privat dari game yang sudah ditarik dari peredaran. Meski terdapat fungsionalitas terbatas karena tidak ada dukungan resmi, game tersebut diharapkan bisa dilestarikan dan bisa dimainkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun