Mohon tunggu...
Dimas Galih Putrawan
Dimas Galih Putrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

A gaming news enthusiast, gamer, and aspiring novel author.

Selanjutnya

Tutup

Games Pilihan

3 Alasan Mengapa The Day Before Gagal Total

23 Januari 2024   05:56 Diperbarui: 23 Januari 2024   06:21 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

The Day Before, salah satu game terkontroversial sepanjang masa, akhirnya resmi mematikan server-nya pada 22 Januari 2024, tepat 45 hari setelah rilis sebagai early access. Fntastic, pengembangnya, sudah tutup genap lima hari setelah peluncuran game besutannya itu. Pengembang asal Singapura itu sudah menjanjikan begitu banyak, tetapi akhirnya gagal memukau semua pihak.

Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa game produksi Fntastic itu sebagai salah satu judul game tergagal dalam sejarah industri. Berikut adalah alasan mengapa The Day Before gagal total.

1. Tidak Sesuai Janji

Still image Gameplay Trailer The Day Before | dokumen foto via IGN
Still image Gameplay Trailer The Day Before | dokumen foto via IGN

Fntastic pertama kali menjanjikan game besutannya itu sebagai game open-world MMO zombie survival. Pihaknya menjanjikan game-nya tersebut sebagai dobrakan baru dalam genre MMO dan survival. Trailer perdananya rilis pada Januari 2021 dan memamerkan mekanik dasar beserta visualnya yang sangat realistis.

Berkat trailer-nya yang berhasil memukau netizen, The Day Before berhasil menjadi game dengan wishlist terbanyak di Steam. Saat itu mereka sangat yakin game zombie itu sebagai hal yang sangat baru. Sayangnya, Fntastic menundanya karena berbagai alasan. Mulai dari pergantian engine dari Unreal Engine 4 ke Unreal Engine 5 hingga masalah trademark yang entah benar atau tidak.

Saat game-nya benar-benar meluncur sebagai early access pada 7 Desember 2023, banyak dari pemain sangat kecewa. Game impian mereka sama sekali tidak sesuai janji. Alih-alih MMO survival, mereka justru disajikan dengan hanya genre extraction shooter seperti Escape from Tarkov. Terlebih lagi, open-world-nya sangat membosankan dan tidak ada unsur kreativitas.

Bahkan, sosok anonim yang mengaku sebagai mantan staf Fntastic mengaku bahwa DualShockers bahwa The Day Before tidak dibuat sebagai MMO. Ia mengklaim bahwa game zombie itu berupa game third-person shooter dengan mekanik co-op mendekati model Rust, DayZ, dan Escape from Tarkov.

2. Trailer yang Terlihat Menjiplak Unsur dari Trailer Game Lain

Perbandingan Trailer The Day Before dan Call of Duty Black Ops Cold War | Dokumen foto via GameRant
Perbandingan Trailer The Day Before dan Call of Duty Black Ops Cold War | Dokumen foto via GameRant

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun