Mohon tunggu...
Dimas faiz Abdullah
Dimas faiz Abdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmattullah

Orang yang senang kesunyian tetapi bukan berarti ingin sendirian, memepunyai keinginan menjadi orang yang bermakna dan berguna bagi orang lain. Diriku yang sekarang masih terjebak dalam kenyamanan yang mengakibatkan stagnasi dan sekarang terus mencoba untuk bangun menuju perjalanan yang melelahkan, tujuannya tidak lain tidak bukan yaitu kebermaknaan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Pemikiran Islam: Perbandingan Tradisionalisme dan Modernisme Islam

17 Oktober 2024   22:58 Diperbarui: 17 Oktober 2024   23:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam, sebagai agama yang dinamis, telah mengalami berbagai transformasi sepanjang sejarah. Dimana akan mengalami perubahan dan perkembangan menyesuaikan perkembangan zaman. Kita tahu tentunya ada beberapa pembagian zaman seperti, zaman nabi Muhammad SAW, zaman sahabat, zaman tabi'in, dan zaman tabi'in tabi'in. zaman tersebut tentunya mempunyai problematika yang berbeda beda. Perkembangan setiap zaman tentunya mempunyai dampak, Salah satu periode yang paling memberikan dampak signifikan adalah era modern, di mana umat Islam dihadapkan pada tantangan baru yang menuntut adanya pembaruan. Gerakan pembaruan Islam modern muncul sebagai respons terhadap perubahan zaman yang begitu cepat, serta upaya untuk menjadikan Islam lebih relevan dengan kehidupan kontemporer.

Pemikiran Islam modern memiliki beberapa karakteristik khas. Pertama, ijtihad yang lebih luas menjadi landasan utama. Ijtihad ialah mencari hukum atas hal baru yang dimana belum ada pemberian hukum pada hal tersebut, tentunya juga berlandaskan pada hukum lama seperti Al-Qur'an dan Hadis. Dalam ijtihad-nya pemikir modern, mujtahid( orang yang melaksanakan ijtihad) membuka pandangan yang lebih luas. Para pemikir modern mendorong adanya penafsiran ulang terhadap teks-teks agama dengan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Kedua, rasionalisme menjadi ciri khas, di mana akal dan ilmu pengetahuan dianggap sebagai anugerah Tuhan yang dapat digunakan untuk memahami agama. Ketiga, moderatisme menjadi sikap yang diutamakan, yaitu sikap tengah yang menolak segala bentuk ekstrem, baik dari kalangan liberal maupun konservatif.

Sedangakan pemikiran tradisional memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pemikiran Islam modern. Pertama, dalam menyikapi masalah baru, tradisionalis mengambil jawaban dari ajaran-ajaran lama, dimana ini biasa disebut juga taqlid. Alasan yang diberikan oleh tradisionalis karena sangat sulit untuk menjadi imam mujtahid bahkan tidak mungkin, selain itu seorang mujtahid menurut tradisionalis hanya lahir pada zaman dimana pemikiran islam pada puncak di zamannya. Kedua, akibat dari pengambilan hukum kembali pada yang terdahulu, tradisionalis lebih terlihat kaku dan tidak fleksibel. Ketiga, pandangan-pandangannya ekstrim, dimana akan lebih sering menghitam putihkan suatu permasalahan yang baru.

Tokoh-tokoh seperti Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan  Muhammad Iqbal menjadi pionir dalam gerakan pembaruan Islam. Mereka mengkritik stagnasi pemikiran Islam tradisional dan mendorong umat Islam untuk lebih terbuka terhadap perubahan.

Jamaluddin al-Afghani atau yang memiliki nama asli Muhammad bin Safdar merupakan salah satu tokoh yang memberikan pengaruh besar dalam pembaruan pemikiran islam. Dalam pandangannya Afgani menganggap bahwa permasalahan kemunduruan pemikiran islam disebabkan oleh dua hal yaitu internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pemerintahan yang otokratik dan absolut. Sedangkan ekternal ialah dominasi pengaruh barat. Selain itu faktor yang lebih utama tentanng kesalahan pemahaman qodo' dan qodar yang mengakibatkan stagnasi. Untuk mengatasi masalah tersebut Afgani memberikan solusi yaitu pertama, permasalahan pemerintahan yang sebelumnya autokrasi harus di ubah ke demokrasi. Kedua, pengembalian pada ajaran yang murni yaitu al-qur'an dan hadis, atas permasalahan dominasi pengaruh barat. Ketiga, pintu ijtihad harus tetep dibuka agar pemikiran islam tetap berkembang dan tidak mengalami stagnasi.

Muhammad Abduh sebagai sorang yang terkenal ahli dalam bidang teolog, mufti mesir dan tentunya juga tokoh pembaharu islam. Memiliki nama lengkap Abduh Ibn Hasan Khairallah yang lahir pada tahun 1849 din Mahallat Nasr, Mesir. Pendapat dari Abduh mengapa islam mengalami kemacetan ialah wabah paham jumud(statis) yang melanda umat, yang disebabkan oleh pengaruh dunia non Arab. Paham ini diberikan dengan alasan agar tidak ada kemajuan dan kemudian islam akan mengalami kebodohan. Tujuannya ialah agar mudah untuk diatur, di perintah, dan dikendalikan. Selain itu islam yang tercemari oleh praktek pengagungan dan penyembahan pada wali-wali dan syaikh, taqlid pada ulama' terdahulu, dan penyerahan diri secara total atau paham jabariyah yang merajalela menjadi sebab kemunduran islam. Untuk mengatasinya Abduh memberikan solusi yang hampir sama dengan Afgani yaitu, dengan mengembalikan ajaran-ajaran islam yang sebenarnya dan memberantas paham bid'ah. Untuk kembali kepada ajaran islam yang sebenarnya agar tidak kaku perlu untuk disesuaikan dengan konteks zaman sekarang.

Mohammad Iqbal, lahir pada tanggal 9 November 1877 M di Sialkot, Punjad sekarang ini Pakistan. Pernah mengajar bahasa arab di Universitas London selama enam tahun. Pernah bekerja menjadi pengacara, menjabat profesor filsafat dan sastra inggris di Government Collage. Kemudian pada tahun 1922 pemerintah inggris menyematkan gelar sir padanya. Pandanangan dari Iqbal tentang apa yang menjadi sebab kebekuan islam adalah umat islam cenderung menganut pendekatan konservatif yang memandang hukum dan teologi Islam sebagai sesuatu yang final. Menurutnya islam harus bisa keluar dari kondisi ini dengan merekontruksi pemikiran keagaamaan dengan menggabungkan tradisi Islam dan capaiaan ilmu pengetahuan modern. Pendapat Iqbal tentang reformasi pemikiran islam ialah, pembaruan ijtihad pemikiran Islam, rekonsiliasi antara agama dan filsafat modern, mengutamakan pentingnya pengalaman spritual dalam islam, kritik terhadap Islam tradisonal atas pemikiran tentang penerimaan nasib secara pasif(pasifisme), dan menekankan pentingnnya konsep Khudi atau kesadaran hati nurani.

Pemikiran Islam modern diatas seringkali mengkritik pendekatan tradisionalisme yang dianggap terlalu kaku dan kurang relevan dengan tantangan zaman. Tradisionalisme kerap dituduh terlalu bergantung pada pemahaman literal terhadap teks-teks agama tanpa mempertimbangkan konteks historis dan sosial. Selain itu, tradisionalisme juga dianggap kurang mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan pemikiran manusia.

Selain itu tokoh-tokoh pembaruan Islam modern sering menghadapi berbagai tantangan, seperti konservatisme, ekstremisme, dan westernisasi. Namun, gerakan ini juga memiliki implikasi yang signifikan, seperti munculnya pluralisme dalam Islam, modernisasi lembaga-lembaga Islam, dan peningkatan peran perempuan dalam kehidupan publik.Pemikiran Islam modern merupakan upaya untuk menyegarkan kembali ajaran Islam agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, gerakan ini telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perkembangan Islam. Dengan menekankan pada ijtihad, rasionalisme, moderatisme, dan relevansi, pemikiran Islam modern menawarkan sebuah alternatif yang lebih inklusif dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun