Berdasarkan hasil depat pertama yang diselenggarakan, pemilih jadi dapat sedikit membuat penilaian terkait elektabillitas masing-masing calon, yang mana penilaian tersebut akan menjadi preferensi dalam menentukan pilihan nantinya. Masing-masing calon memiliki kekuatan dan kelemahannya tersendiri. Baik itu dalam pemaparan, maupun saat saling menanggapi pertanyaan. Ada yang memiliki kelebihan lebih banyak, ada juga yang terlihat sangat kurang. Momen debat juga merupakan kesempatan untuk menilai 'ketulusan' karakter atau perilaku dari seorang kandidat. Meskipun ada yang sebelumnya menampilkan gaya atau kesan baru untuk menciptakan citra tertentu, hal tersebut bisa hilang begitu saja dalam sekejap. Namun, setelah menyaksikan debat presiden pertama yang telah ditayangkan, tidak kemudian membuat pemilih menjadi sepenuhnya yakin akan pilihan mereka.Â
Terlebih untuk pemilih yang masih tergolong undecided voters yakni mereka yang sebelumnya mereka yang belum punya ikatan ideologis maupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu. Adanya debat capres memberikan mereka gambaran baru terkait elektabilitas para kandidat, dan pandangan mereka terhadap para calon tertentu pun juga dapat berubah. Oleh karena itu, karena masih terdapat 4 kali debat capres dan cawapres yang akan diselenggarakan ke depannya, diharapkan adanya penguatan dan penguasaan pada isu yang dibahas. Karena pemilih yang ragu atau belum menentukan pilihan cenderung memperhatikan isu-isu khusus yang dibahas dalam debat dan berharap mendengar solusi konkret dari calon presiden maupun calon wakil presiden terkait isu-isu tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H