Mohon tunggu...
dimas dinu
dimas dinu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

BACKPACKER

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kreativitas Civitas SDN Pandanrejo 01 melalui Kreasi Batik Jumputan

17 Agustus 2023   20:54 Diperbarui: 18 September 2023   15:39 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak/Ibu Guru SDN PANDANREJO 01 foto bersama anggota PMM Kelompok 49 Gelombang 4 (Dok. pribadi)

Motif Sasirangan. Motif sasirangan ini memiliki corak ciri khas dari daerah kalimantan khususnya kalimantan selatan. Dulunya, motif sasirngan ini sering digunakan masyarakat untuk upacara adat yang hanya dipakai oleh kalangan atas (kalangan raja dan juga turunannya). Motif ini dibuat dengan cara teknik tusuk jelujur kemudian diikat tali rafia kemudian dicelup (Nanang Rizali, 2006).

Dari penjelasan diatas maka batik jumput cukup mudah di praktikkan pada seluruh lapisan masyarakat misalnya anak-anak di SDN PANDANREJO 01 beralamat di Jl. Raya Pandanrejo No.1A, Pandanrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. (Dimas Unggul, 2023).

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, program Pengabdian di Desa Pandanrejo dilakukan dengan metode penyuluhan serta praktek. Penyuluhan yang dilakukan diawali dengan pemberian materi mengenai apa itu batik jumput, ada berapa model batik jumput, serta bagaimana proses pembuatan batik jumput. Sedangkan praktek yang dilakukan adalah dengan memberi contoh membuat pola batik, setelah itu dipraktekkan dimulai dari pemilihan warna sampai pewarnaan pada kain batik hingga menjemur kain batik terebut. Program kerja ini dilakukan oleh guru dan para murid dari kelas 1-6 SDN Pandanrejo 01 di Desa Pandanrejo dan mahasiswa PMM Kelompok 49 dari kampus UMM Fakultas Hukum.

PROSES PEMBUATAN Cara Pembuatan Batik jumput :

1. Larutkan wantex yang dicampur dengan garam menggunakan air panas. Setelah itu    berikan air dingin sedikit.

2. Lipat kaos atau kain sesuai motif yang diinginkan

3. Ikat kain dengan menggunakan karet agar dapat memunculkan motif batiknya.

4. Warnai batik sesuai dengan yang diinginkan. Apabila menginginkan warna-warna yang berbeda pada batiknya, maka setelah diberi warna yang pertama, tutupi kain tersebut dengan menggunakan plastik dan karet agar warnanya tidak tercampur dengan warna yang kedua.

5. Keringkan terlebih dahulu kain yang sudah diwarnai hingga tidak lagi menetes warnanya.

6. Setelah dikeringkan, buka karet-karetnya sehingga sudah dapat diketahui motif dari batiknya

7. Keringkan kembali kain batik yang sudah terbuka dan sudah terlihat motif batiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun