Pada tahun 1983 Darti masih bertugas sebagai tenaga honorer pada Sekolah Taman Kanak-Kanak Kereta Api di Serang. Honor yang diterima hanya sebesar 5 ribu rupiah. Darti sempat diejek oleh temannya karena bekerja sebagai honorer dengan penghasilan rendah. Darti menguatkan mentalnya dengan meyakinkan diri bahwa apa yang ia lakoni merupakan pekerjaan mulia.
      Setiap pagi hari Darti harus mengayuh sepeda dari kediamannya di bilangan Kemang  ke daerah Cimuncang Serang yang jaraknya sekitar 5 kilometer. Saat tiba di sekolah pakaian Darti basah oleh keringatnya. Darti harus mengganti pakaiannya sebelum ia mengajar.
      Darti menerapkan pengajaran dengan pola fun-and-educatif berupa pendidikan dasar ilmu pengetahuan yang disampaikan secara menyenangkan kepada muridnya. Pernah suatu hari kaki kanan Darti terkilir akibat telalu bersemangat dalam mengajar. Darti pulang mengajar pukul 12 siang menggunakan sepeda miliknya.
      Selanjunya tahun 1984 Pemda Kabupaten Serang mengusulkan Darti untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Darti bersama sang suami Wahyu dan putra kesayannganya Dimas pergi naik bus umum ke Kota Bandung untuk mengantarkan berkas usulan kepegawaian.
      Kala itu angkutan bus dari Serang juruan Bandung sangat jarang. Jadwal keberangkatan hanya ada pukul 00:00 WIB. Bus akan tiba di Bandung pukul 08:00 WIB. Saat tiba di terminal Kebon Kelapa, Darti bersama keluarga harus beritirahat di selasar Mushola setempat. Darti juga menumpang kamar mandi mushola untuk mandi dan berganti pakaian. Setelah rapih Darti bersama keluarga bergegas pergi ke Biro Kepegawaian Pemda Propinsi Jawa Barat.     Â
      Do'a dan ikhtiar Darti membuahkan hasil, pada tahun 1984 terbit Surat Keputusan (SK) Pengangkatan  Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pemda Kabupaten Serang. Darti ditugaskan di SDN Lebak Gembol Serang.Â
Darti mendapatkan bimbingan dan motivasi dari seorang staf dinas pendidikan bernama Syafrudin (Wali Kota Serang saat ini). Saat itu jarang ada guru yang mau bertugas di Lebak Gembol mengingat akses jalan yang rusak dan juga perkampungan yag masih sepi. Darti tetap menjalani tugasnya dengan penuh semangat.
      Pada tahun 1987 Darti diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Darti dimutasi tugas ke SDN  Panancangan 1. Ditempat barunya Darti memiliki pengalaman ia harus merangkap tugas sebagai guru bahasa Indonesia dan merangkap guru olah raga. Darti mengajak para muridnya ke lapangan untuk berolah raga.     Â
      Gagasan Darti untuk membenahi suasana lingkungan Sekolah diterima oleh Kepala Sekolah. Darti mendatangkan bunga-bunga indah yang ditanam pada pot yang berdiri dan tergantung. Darti menghias ruang kelas dengan hasil kerajinan tangan para murid. Darti juga menata kamar mandi siswa menjadi indah dan bersih.
      Pada tahun 2017 Darti mendapatkan promosi menjabat sebagai Kepala SDN Dalung 1 Kota Serang. Darti merasa mutasi tersebut sebagai amanat yang harus dilaksanakan. Darti bekerja cepat melakukan pembenahan sarana dan prasarana dengan mencat seluruh bagian bangunan kantor, membangun ruang tunggu penjemput, membagun taman sekolah dan merehab kamar mandi.
      Darti tidak ingin dicap mencari pujian saat dirinya melakukan perubahan, melainkan ingin memberikan rasa nyaman kepada muridnya selama belajar di kelas, nyaman saat menggunakan toilet, nyaman saat bermain di jam istirahat dan bagi orang tua yang melakukan antar jemput disediakan ruang tunggu.
      Tahun 2020 merupakan tahun ke-36 Darti mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.  Dalam waktu 6 bulan kedepan Darti akan menghadapi purna tugas, Darti memohon do'a kepada keluarga, pimpinan, guru, murid, orang tua murid dan masyarakat agar dirinya diberikan kesehatan dan keselamatan untuk bekerja lebih giat lagi demi mewujudkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan infratruktut sekolah yang representif.
       Kisah teladan Guru Darti Mardiati sebagai bagian dari prestasi yang telah dibuat oleh jutaan Guru di Indonesia. Sangat bijak bagi kita menaruh hormat kepada Guru yang sedang/pernah mendidik kita sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Selamat Hari Guru Tahun 2020 !!.
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H