Mohon tunggu...
Dimas Catur Prima Nugroho
Dimas Catur Prima Nugroho Mohon Tunggu... -

Enterprenuer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Profesi dan Motivasi

24 November 2017   13:34 Diperbarui: 24 November 2017   14:33 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jawaban yang lumayan bikin saya geleng kepala. jawaban seperti apa ini? 

dilain waktu, saya ketika itu ada keperluan ke PMI, mengambil darah untuk transfusi Bapak saya. ketika itu saya diantar oleh ambulance rumah sakitnya (SOP rumah sakitnya emang gitu) saya agak kaget saat itu dibelakang ada yang ikut, seorang dokter muda. dari penampilannya tidak ada yang menyangka kalo dia adalah seorang dokter. saya tahu karena dulu waktu Bapak saya harus masuk UGD, kebetulan beliau dokter jaganya. sedikit berbasa basi dengan saya dan supir ambulance, dia mengatakan mau ikut kami. soalnya dia sudah selesai stanby tetapi malas mau pulang ke kosannya malas. 

"yah ginilah pak namanya bujangan. mau pulang kekosan, nanti suntuk pak, mending ikut bapak saja saya." 

itulah awal percakapan antara saya dan si dokter muda tersebut. 

"bapak kerja dimana pak?" 

tanya dokter ke saya

"wah, saya ini cuman ada usaha kecil-kecilan dok" 

saya jawab seperti itu. 

"wah enak ya pak, saya juga sedang mulai merintis ini pak, pelan-pelan sedang buka usaha laundry. saya itu mau jadi pengusaha pak, jadi dokter ini hanya hoby sebenarmya. jadi harapan saya, kalo udah besar usaha saya, saya buka praktek ya seminggu 2 kali aja pak. lagian bapak paham lah, jagi dokter muda kayak saya ini paling berapa pak..." 

jujur, saya kaget dengarnya. disaat banyak orang yang sangat ingin menjadi dokter, ini didepan saya malah ada seorang dokter yang jawabannya seperti itu. kembali hati saya bertanya, kalo anda malas mengobati orang, kenapa milih menjadi dokter? 

logika sederhana saya, kalo anda seorang tukang cat, gak mungkin anda saat bekerja tidak kena cat sedikitpun. atau kenapa anda memilih menjadi tukang listrik kalo anda takut kesetrum? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun