Pernah kah kalian mendengar cerita tentang seorang putra terakhir dari planet Krypton datang ke bumi untuk mengungsi, diadopsi oleh pasutri di sebuah desa lalu tumbuh menjadi seorang pahlawan super karena memiliki kekuatan super.
Atau kisah seorang anak muda yang tergigit laba-laba super dan mendaatkan kekuatan layaknya laba-laba dan menjadi pahlawan super, atau bahkan kisah seorang prajurit amerika dari perang dunia 2 yang diberi sebuah serum agar memiliki kekuatan diatas manusia rata-rata dan menjadi pahlawan super selama perang.
Semua kisah di atas memiliki kesamaan, mereka mendapat kekuatan super dan menjadi pahlawan dan memberantas kejahatan untuk melindungi yang lemah. Tentunya kisah pahlawan super tersebut banyak digemari orang-orang, dari anak kecil hingga orang dewasa.
Jujur saat saya kecil, saya sering berimajinasi menjadi pahlawan super. Memberantas kejahatan, menyelamatkan kota, dll. Kehidupan menarik yang sesekali ingin saya rasakan, jika mungkin. Bahkan sampai saat ini, terkadang saya berpikir, bagaimana seandainya saya mendapat kekuatan super?.
Sebelum memulai berandai-andai, ada satu series menarik yang pernah saya tonton berjudul “Brightburn”. Sebuah film tentang sepasang suami istri yang mengadopsi seorang bayi (yang kelak mereka namai Brandon) yang mereka temukan disebuah pesawat ruang angkasa yang terjatuh di hutan. Pada saat umur 12 tahun Brandon menyadari bahwa ia memiliki kekuatan super. Ia bisa terbang, menembakan laser dari matanya, hingga ketahanan tubuh yang tidak masuk akal.
Sekilas, kisahnya nampak seperti cerita superman dan superhero-superhero lain. Namun malah sebaliknya. Brightburn menampilkan film superhero bernuansa horor menggambarkan bagaimana ketika seorang anak kecil yang ternyata mendapatkan kekuatan super malah menjadi jahat.
Brandon awalnya hanya seorang anak kecil biasa yang aktif dan disayang keluarganya. Namun saat sadar ia memiliki kekuatan super, ia menjadi seseorang yang “psikopat. Mulai dari memata-matai teman sekelasnya, melukai temanya, hingga membunuh kedua orang tuanya. Hingga di akhir film, ia menjadi maniak yang menghancurkan kota dan menimbulkan banyak korban.
selain Brightburn, series The Boys adalah penggambaran superhero yang bisa dikatan lebih “dark” dari film-film superhero lain. Dimana para superhero di universe The Boys memiliki rahasia gelapnya masing-masing. Seperti kecanduan obat-obatan terlarang, terlibat kasus pembunuhan, pemerkosaan, dan hal gelap lain.
Kendati demikian, mereka melakukan hal-hal tersebut tanpa adanya “konsekuensi” yang berarti karena mereka merasa punya “power” yang melindungi nama baik mereka. Toh mereka sudah bekerja menyelamatkan masyarakat tiap harinya.
Cukup mengerikan bukan bagaimana orang-orang ini punya kekuatan super namun bertindak demikian.
Ada sebuah quotes menarik dari Lord Acton. “Power tends to corrupt, and absolute power corrupt absolutely” yang artinya “kekuasaan cenderung “rusak/korup”, dan kekuasaan absolut/mutlak pasti rusak/korup.
Pandangan Lord Acton dari quotes tersebut adalah seseorang atau instittusi yang memiliki “kuasa” yang besar akan cenderung rusak dan semena-mena. Manusia tentu punya kemamuan besar untuk “berkuasa” namun seberapa besar kekuasaan tersebut akan mencerminkan seberapa “rusak” dia.
Lantas sekarang kita kembali berandai, bagaimana jika kita yang mendapat kekuatan super?. Akan kah kita cukup “suci” untuk terus-menerus berbuat kebaikan atau malah berakhir menjadi penjahat super seperti contoh di atas.
Nietzsche mengatakan bahwa manusia adalah mahluk yang sangat berkeinginan untuk berkuasa. Ubermensch adalh pandangan mengenai manusia yang lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih berani. Maksutnya adalah menciptakan manusia yang selalu dianggap baik, mempunyai kemauan yang besar, dan lebih dari manusia lain.
Pertanyaannya sekarang, jika kalian yang mendapatkan Kekuatan super, bahkan untuk sehari saja akankah kalian menjadi Ubermensch ala Nietzsche yang baik hati tanpa celah. Atau menjadi “rusak” seperti quotes dari Lord Acton “power tends to corrupt, and absolut power corrupt absolutely”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI