Di Yogyakarta, Dimas menatap kalender di mejanya. Ia tersenyum kecil. "Samarinda," katanya pelan. Sebuah kota yang bukan hanya menyimpan peluang bisnis, tetapi juga sesuatu yang lain --- sebuah kenangan manis di tepi Mahakam yang takkan ia lupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!