Mohon tunggu...
Muhammad DimasAubin
Muhammad DimasAubin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Administrasi Publik, Universitas Airlangga

Aku Aubin, mahasiswa S1 Administrasi Publik di Universitas Airlangga. Aku punya passion besar di dunia musik, baik itu menyanyi maupun bermain alat musik, dan itu juga sering jadi cara aku mengekspresikan diri. Sebagai seorang ENTJ, aku suka banget diskusi, apalagi kalau udah masuk ke topik seni budaya, sosial, politik, pemerintahan, atau pendidikan. Bagiku, setiap obrolan adalah kesempatan buat belajar hal baru dan berbagi perspektif. Aku percaya kalau dengan saling bertukar pikiran, kita bisa bikin dunia ini jadi tempat yang lebih baik, satu langkah kecil dalam satu waktu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

What is Hunger Crisis? How to solve it?

6 Januari 2025   17:15 Diperbarui: 6 Januari 2025   17:13 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

What is Hunger Crisis? How to solve it?

Based on SGDs 2 : Zero Hunger

Pendahuluan:

Hunger crisis adalah kondisi di mana sebuah rumah tangga kesulitan atau tidak pasti dalam mendapatkan pangan yang cukup dan bergizi, yang disebabkan oleh faktor ekonomi atau sosial. Krisis ini merupakan masalah yang sangat krusial, karena tidak hanya berdampak pada ketersediaan bahan pangan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat. Di Indonesia, krisis kelaparan masih terjadi, terutama di daerah terpencil seperti Papua, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan sebagian Kalimantan.

Akar Masalah Hunger Crisis:

Kemiskinan: Banyak keluarga yang kesulitan secara ekonomi, sehingga tidak mampu membeli makanan bergizi.

Ketidaksetaraan: Masyarakat miskin atau yang tinggal di daerah terpencil sering kali kesulitan mengakses makanan bergizi, meskipun pasokan pangan tersedia

Perubahan Iklim: Cuaca ekstrem, seperti kekeringan dan banjir, mengganggu produksi pangan.

Diskriminasi Gender: Perempuan, yang sering bertanggung jawab atas pengelolaan pangan rumah tangga, lebih rentan kelaparan karena terbatasnya akses terhadap sumber daya dan peluang ekonomi.

Lemahnya Sistem Pemerintahan dan Kesehatan: Kebijakan yang tidak efektif dan akses terbatas ke layanan kesehatan memperburuk masalah kelaparan dan gizi buruk.

Indikator Hunger Crisis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun