Misteri dari Segitiga Bermuda rasanya sudah tidak asing lagi terdengar. Ini dikarenakan ratusan kapal dan pesawat yang melalui area ini hilang tanpa diketahui penyebab yang pasti. Segitiga Bermuda sendiri adalah perairan dengan luas sekitar 700.000km yang membentuk garis segitiga (Bermuda di titik bagian utara, Puerto Rico dititik bagian selatan, dan Miami sebagai titik di bagian barat). Banyak orang menyebut kawasan ini dengan "Devil's Triangle" dikarenakan berbagai macam kasus kapal maupun pesawat yang hilang di daerah ini secara misterius. Telah diklaim bahwa lebih dari 1000 nyawa manusia, 20 pesawat, dan 50 kapal yang hilang dalam 100 tahun belakangan ini.
Dilansir melalui Live Science, Rabu, 23 Maret 2016, penjelasan ilmiah diutarakan oleh ilmuwan dari Aviation Safety Network dan U.S.Coast Guard(USCG)."Setelah kami meneliti pesawat-pesawat dan kapal yang hilang di wilayah itu, selama beberapa tahun ini, tidak ditemukan bukti lain kecuali adanya penyebab fisik. Segitiga Bermuda tidak lebih misterius dan berbahaya ketimbang laut terbuka lainnya di dunia," tulis situs USCG.
Teori Konspirasi
Misteri segitiga Bermuda telah mendapatkan imajinasi jutaan orang dan para peneliti yang kebingungan. Ada banyak teori tantang apa yang menyebabkan begitu banyak pesawat dan kapal yang menghilang, mulai dari gelembung gas, awan hexagonal, hingga teori dimensi alternative dan penculikan alien yang kurang masuk akal secara ilmiah.
Sebelumnya teori gelembung metana dari dasar laut bisa menjadi penyebab kapal tenggelam di Segitiga Bermuda. Teori tersebut kemudian dibantah. Dr Kruszelnicki mengatakan bahwa gelembung metana itu bukanlah mitos, tapi gelembung metana tersebut tidak akan menurunkan pesawat yang hilang ke laut.
Tahun lalu, sekelompok ahli meteorologi mengklaim bahwa awan heksagonal dan bom udara dipersalahkan atas serangkaian penghilangan di Segitiga Bermuda. Ahli meteorology yang menggunakan citra satelit radar menemukan awan berbentuk heksagonal yang aneh antara 32km dan 80km yang membentang di atas area yang secara tidak resmi ditetapkan sebagai Segitiga Bermuda. Dr Randy Cerveny mengatakan "jenis bentuk heksagonal di laut pada dasarnya adalah bom udara yang sangat kuat sehingga bisa mencapai 273km/jam dan sebuah kekuatan seperti badai yang dengan mudah dapat menenggelamkan kapal dan pesawat yang jatuh".
Namun teori tersebut kemudian dikesampingkan sebagai penyebab kapal dan pesawat menghilang di Segitiga Bermuda. Beberapa penjelasan yang paling menonjol untuk penghilangan tersebut meliputi cuaca ekstrem dan kabut elektronik. Fenomena meteorology yang menempel pada pesawat terbang atau kapal dan menyebabkan kerusakan peralatan.
Teori lainnya yang diyakini secara luas adalah bahwa Segitiga Bermuda berisi jiwa para budak Afrika yang dilemparkan ke laut oleh kaptennya dalam perjalanan mereka ke Amerika. Dalam bukunya "HEALING the HAUNTED", Dr Kenneth McAll megklaim bahwa suara yang menghantui bisa terdengar saat berlayar di perairan terkenal.
Banyak ilmuwan, seperti Dr Karl Kruszelnicki ilmuwan asal Australia berkata lain. Menurutnya tidak ada misteri yang harus dipecahkan karena insiden tersebut kemungkinan disebabkan oleh kesalahan manusia. Di wilayah tersebut merupakan jalur lalu lintas ribuan kapal sehingga segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Kejadian terbaru terkait hilangnya pesawat di Segitiga Bermuda adalah pesawat twin-prop Mu-2B yang membawa 4 orang, termasuk seorang ibu dan kedua anaknya pada Mei 2017. Jennifer Blumin, kedua putranya yang berusia 3 dan 4 tahun dan pacar pilotnya Nathan Ulrich, baru saja menghabiskan Hari Ibu di Puerto Rico dan terbang ke Florida. Mereka menghilang dari radar 59km timur dari pulau Eleuthera di Bahama. Jejak pesawat serta jenazahnya tidak kunjung ditemukan.
Selain kecelakaan pesawat MU-2B, sejumlah peristiwa hilangnya kapal dan pesawat juga terjadi di Segitiga Bermuda, berikut beberapa di antaranya seperti di kutip dari situs Wonderslist,Jumat (19/5/2017):