Perokok aktif: "Aku sayang sama diriku, maka dari itu aku mengasuransikan kesehatanku. Kalau aku gak merokok, gimana masa depan asuransiku? Kan asuransiku memakai pajak cukai rokok untuk penghidupannya."
Perokok pasif: *krik krik krik*
Ujung-ujungnya si perokok pasif akan cenderung mengalah dan mengakhiri debat kusir tersebut.
Perlunya Edukasi Lebih
Beruntunglah saya berada di lingkungan yang mendukung untuk berhenti merokok. Sekali lagi, berhenti merokok bukanlah hal yang mudah. Ia bagaikan candu. Seperti halnya merindumu.
TAR berasal dari proses pembakaran rokok. Untuk itu KABAR hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan edukasi lebih mengenai bahaya rokok.
Kita cenderung mengabaikan nasihat yang datang dari orang-orang di dekat kita. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri. Begitu bukan?
Kebanyakan dari kita memilih untuk sakit terlebih dahulu daripada mengurangi risiko tersebut. Ketika jatuh sakit, bertemu tenaga medis, barulah kita menyesal dan mendengarkan apa kata tenaga medis tersebut.
Di era ini, sebenarnya kita dapat mengedukasi mandiri diri kita sendiri. Gawai dan akses internet menjadi fasilitas utama yang dapat kita manfaatkan. Setidaknya, kita menolong diri kita sendiri sebelum datang pertolongan dari orang lain.
Tembakau alternatif dapat mengurangi risiko hingga 90%
Rokok yang selama ini kita kenal berjenis tembakau bakar. Baru-baru saja kita mengenal e-cigarette atau Vape yang notabene merupakan tembakau tidak dibakar. Ingat ya, rokok (tembakau bakar) memiliki risiko tinggi karena proses pembakarannya (TAR).
Sedangkan Vape tidak melibatkan proses pembakaran melainkan proses penguapan dan dikategorikan sebagai produk tembakau berisiko rendah.