Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ratusan Influencer Sadar Lingkungan Beraksi di Candi Prambanan

1 Juli 2019   08:41 Diperbarui: 1 Juli 2019   18:47 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darling Squad in action (dok.panitia)

Legenda mengenai candi sewu atau yang lebih dikenal dengan candi Prambanan mengisahkan cerita tentang perjuangan cinta Bandung Bondowoso kepada Roro Jongrang. Jongrang memberikan syarat dan ketentuan kepada Bondowoso selayaknya pengabdi diskon memperjuangkan promo. 

Dalam semalam, Bondowoso harus mampu membuatkan candi yang berjumlah seribu. Beralaskan cinta, Bondowoso pun menyanggupi syarat dan ketentuan tersebut. Konon, Bondowoso berjuang dengan bala bantuan ratusan jin.

Cerita mereka mengilhami ratusan anak muda--kaum milenial--pada tanggal 26/06/2019 di tempat yang sama, di mana Bondowoso memperjuangkan cintanya, candi Prambanan. 

Gerakan ratusan anak muda yang beralaskan cinta lingkungan tersebut dinamai SIAP DARLING (Siap Sadar Lingkungan). Mereka tergabung dalam Darling Squad dengan misi menghijaukan candi lewat aksinya menanam ribuan pohon. Seperti halnya Bondowoso, para Darling Squad menjalankan aksinya selama satu hari.

Siapa saja Darling Squad?

Anak-anak muda yang tergabung dalam Darling Squad berasal dari pegiat dan pecinta lingkungan serta civitas akademika yang berasal dari universitas ternama di Jogja, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga), Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) dan universitas lainnya yang ada di Jogja.

Darling Squad beraksi (dok.pri)
Darling Squad beraksi (dok.pri)

Program Candi Darling yang ditargetkan berakhir pada tahun 2025 tersebut diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji berharap: "Ke depan kita harapkan semakin banyak mahasiswa yang peduli terhadap cagar budaya ditambah dengan menjaga kelestarian lingkungannya untuk menarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri sehingga bisa mendatangkan devisa bagi negara dan secara tidak langsung untuk masyarakat sekitar".

Tugas Darling Squad

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'sadar' berarti mengerti dan tahu. Dalam hal ini, sadar lingkungan berarti kesadaran untuk mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat terhadap pentingnya lingkungan bersih, sehat dan sebagainya. Kita semua pasti tahu, bahwa pohon merupakan sumber oksigen. 

Yang mana oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup untuk bernafas. Pohon juga bermanfaat untuk membersihkan udara dari partikulat kotor. Terang saja jika pohon mendapati julukan 'paru-paru bumi'.

Tanaman Santos Temon di area Candi Bubrah (dok.pri)
Tanaman Santos Temon di area Candi Bubrah (dok.pri)

Tugas utama dari para Darling Squad adalah menanam bibit tanaman yang berjumlah kurang lebih 250 pohon dan 5.000 semak berbunga yang terdiri dari 25 varietas pohon dan semak berbunga di lingkungan candi Prambanan. Bibit-bibit tanaman tersebut berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Bakti Lingkungan Djarum Foundation di Kudus, Jawa Tengah.

Kita cinta negerinya, maka kita usahakan bersihnya

Membersamai para Darling Squad, Igor Saykoji menyampaikan bahwa, "Melestarikan lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab kita bersama. Kita harus meng-influence gerakan positif ini. Ini semua bukan serta merta untuk kita sendiri, melainkan untuk anak-cucu kita kelak, untuk negeri kita". Bukan tanpa alasan Igor Saykoji membersamai para Darling Squad. Kegelisahannya akan nasib negeri ini telah ia tuangkan lewat karyanya yang hits, PLASTIK. Ia cinta negeri ini, maka ia harus membuat negeri ini bersih. Begitupun seharusnya dengan kita yang juga cinta negeri ini.

Igor Saykoji ikut berkolaborAKSI (dok.pri)
Igor Saykoji ikut berkolaborAKSI (dok.pri)

Sayang, gerakan melestarikan lingkungan dan berharap udara bersih tersebut harus ternodai dengan sikap yang tak menggambarkan maskulinitas. Asap rokok yang tersembul dari mulut kemudian terhembus angin membuat beberapa orang rela menutup hidung dan bergeser menghindar. 

Meskipun candi Prambanan merupakan open space dan batuan candi tidak akan mengidap bronkitis. Pemandangan asri candi Prambanan seharusnya tetap hijau tanpa puntung rokok yang bertebaran.

Kesadaran dimulai dari diri kita sendiri yang kemudian kita influence ke orang lain. Seperti tagline SIAP DARLING,

"Bikin perubahan gak bisa sendirian".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun