Di JAW, semua unit tersedia dalam jenis AEG. Sehingga bisa disetel semi atau otomatis. Sudah seperti senjata asli ya? Namanya juga replika--hehe.
Utamakan keselamatan
Dikarenakan masuk dalam kategori olahraga ekstrem, meskipun "hanya" sebatas permainan, keselamatan dalam bermain airsoft gun diutamakan.
JAW sendiri memiliki prinsip RSSF: Responsible, Smart, Safe and Fun. Tidak bisa sembarangan dalam bermain olahraga ini. Selain harus dalam pengawasan profesional, setiap kali ada kegiatan airsoft gun harus melewati tahapan perizinan ketat.
Tahapan perizinan tersebut dari penanggung jawab lingkungan sekitar--RT/RW--hingga ke pihak kepolisian (dalam hal ini Polsek terdekat). Tak perlu pusing mengurus tahapan perizinan tersebut, di JAW semuanya sudah terjamin dan legal. Tinggal bayar, bermain dan have fun!
Selain perizinan yang panjang, keselamatan dalam bermain airsoft gun ada di perlengkapan si pemainnya--bahasa kerennya gear.
Dengan mengeluarkan lembaran biru (lima puluh ribu rupiah) per orang (minimal 4 orang, lebih banyak lebih seru), kita dapat bermain airsoft gun di JAW dengan durasi 120 menit atau 1 shift.Â
Fasilitas yang didapatkan selain bermain dengan durasi 1 shift antara lain adalah 1 unit airsoft gun, gear berupa: masker pelindung, Vest Protection, satu buah magazine berisi tiga ratus BB dan didampingi oleh profesional--dalam permainan airsoft gun disebut Marshall.
Alternatif melepas penat
Menikmati kuliner, sudah sering. Nobar di bioskop, keseringan. Akhirnya komunitas Kompasianer Jogja membuat agenda yang lain daripada yang lain--biar gak dibilang komunitas penghobi makan dan nobar kali.
Agenda kumpul-kumpul tersebut dihelat di lahan parkir P3, Lippo Plaza Jogja. Ajang kumpul bin silaturahmi tersebut dihadiri kurang lebih 20 Kompasianer dan bloger umum yang berdomisili di Jogja dan sekitarnya. Untuk mempererat kekeluargaan, kami pun menguji "segalanya" lewat bermain airsoft gun bersama JAW.
