Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Makan KURMA, Semeja dengan Ibu

27 Mei 2018   22:32 Diperbarui: 27 Mei 2018   22:43 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sudah berbuka puasa nak? Berbuka puasa dengan apa dan dengan siapa?", tanya seorang ibu dalam isi percakapan singkat yang ditujukan kepada anaknya.

"Sudah bu", jawab singkat si anak tanpa menghiraukan pertanyaan lainnya.

"Lebaran nanti pulang lah nak, ibu rindu makan semeja denganmu", pinta si ibu menyambung percakapan singkat tersebut.

"Iya bu", kembali jawaban singkat yang dilontarkan si anak kepada si ibu.

"Doakan ibu masih punya umur untuk makan opor semeja denganmu, lebaran nanti. Maaf jika ibu menyela kesibukanmu. Semoga kamu senantiasa diberikan kesehatan dan kesuksesan nak", doa dan harap si ibu untuk sang anak dalam menutup percakapan kala itu.

Matanya mulai berlinang, dada pun mendadak sesak ketika si anak membaca pesan penutup percakapan dari sang ibu. Tak terasa, bulir air mata mulai menetes membasahi pipi, dan jatuh tergenang di atas layar smartphone-nya. Nafasnya masih sesenggukkan, ingatannya menelusur jauh ke dalam. Mencoba memutar kembali kenangan semasa ia masih bisa dengan mudah makan bersama, semeja dengan ibu.

***

Ramadan kala itu bertepatan dengan hari gajian pertama si anak. Saking bahagianya memiliki uang dari hasil keringatnya sendiri, ia meminta kepada si ibu agar sore nanti tidak usah memasak untuk berbuka puasa. Si anak bermaksud mengajak si ibu untuk berbuka puasa di luar rumah.

"Bu, hari ini ibu tak usah belanja untuk masak berbuka puasa nanti ya. Ibu tak usah masak, kita makan di luar!", pinta si anak kepada si ibu.

"Mau makan di mana nak? Lebih hemat makan di rumah nak", tolak halus si ibu terhadap ajakan tersebut. Si ibu tidak mau bilang bahwa uang belanjanya mulai menipis. Berhubung akhir bulan, dana pensiun dari almarhum suaminya belum cair ke dalam saldo rekening tabungannya.

"Pokoknya hari ini kita berbuka puasa di luar bu. Ibu tak perlu khawatir, aku yang traktir!", jawab si anak dengan raut wajah bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun