Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Menemukan "Niche Blog"

19 Maret 2018   09:19 Diperbarui: 19 Maret 2018   10:00 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemilik Dukcofyork.com (www.duckofyork.com)

Untuk mengetahui apa niche Anda, tanyakan beberapa pertanyaan berikut ke dalam diri Anda sendiri:

  • Apa yang saya sukai?
  • Apa yang orang-orang di sekeliling saya sukai?
  • Apa yang bisa dijual dari diri saya?
  • Apakah hal yang sama bisa dijual dari tulisan saya?

Jawab dengan jujur ya..

Blogging dan media sosial itu bagaikan tidak bisa dipisahkan. Kenapa? Ke mana Anda akan bagikan tulisan Anda secara cuma-cuma--tidak dipungut biaya--jika tidak di media sosial? Media sosial merupakan pasar gratis yang konsumennya merupakan orang-orang yang ada di sekitar Anda dan sebagian besar Anda mengenalnya. Dalam dunia blogging, pemasaran itu 80% dan pembuatan konten 20%.

Kenapa lebih banyak prosentase pemasaran daripada pembuatan konten? Konten yang Anda buat bagus, tetapi tidak dipasarkan, siapa yang akan membaca? Kapan Anda terkenal? Pemasaran dilakukan agar konten yang telah Anda buat tersebut dapat dikomsumsi oleh banyak orang dengan harapan saran dan kritik yang membangun masuk ke Anda untuk perbaikan konten tulisan dikemudian hari. Tentu saja jumlah pembaca akan semakin banyak. Karena jumlah pembaca yang banyak menjadi bahan bakar bloger untuk semakin produktif, saya pribadi tak menafikkan hal tersebut.

Contoh niche yang umum:

  • Fashion
  • Beauty
  • Travel
  • Lifestyle
  • Parenting
  • Health
  • Sport
  • dll

Menjadi diri sendiri. Seperti yang telah sampaikan di awal, menjadi diri sendiri merupakan salah satu hal penting dalam menentukan niche. Percaya diri adalah kuncinya. Jika kita tidak percaya pada diri Anda sendiri, bagaimana dengan orang lain? Memperluas pergaulan itu penting, supaya bisa menemukan sudut pandang yang baru dan segar. Identitas di dunia maya dan dunia nyata saat ini sudah mulai membaur, jadi Anda juga harus beradaptasi.

Pilih konten dan gaya tulisan

Semakin banyak konten, semakin Anda bingung dalam menentukan pilihan "konten mana yang akan dipilih?". Tidak perlu bingung, pilih konten yang betul-betul Anda pahami luar-dalam. Jika Anda sendiri paham akan konten tersebut, Anda akan lebih mudah dalam 'menjualnya'. Tetapi juga tidak ada salahnya mencoba konten lain untuk dijual. Jika hasil jualannya kurang bagus, berarti kembalilah ke konten yang memang benar-benar dipahami luar-dalam. Tak menutup kemungkinan Anda akan menjadi rujukan pembaca dalam mencari referensi.

Gaya tulisan mempengaruhi pasar yang akan kita tuju. Jika di dalam dunia nyata Anda terbiasa dengan tipe straight to the point, jangan coba-coba untuk membuat tulisan melankolis, mendayu-dayu bahkan hingga membuat menangis kuda, jangan! Begitu pun jika Anda adalah tipe yang terbiasa dengan melankolis, jangan coba-coba menulis dengan gaya straight to the point, wagu! Pergunakanlah tanda baca yang benar.

Intonasi saat menyampaikan tulisan berpengaruh pada presepsi pembaca. Karena tulisan merupakan suara dalam bentuk visual. Meskipun tulisan Anda sudah menggunakan tanda baca yang benar, tak menutup kemungkinan tulisan Anda memiliki presepsi ganda. Semua itu kembali ke pada pembaca.

Rencanakan konten

Betapa berjasanya penemu kalender. Lewat kalender kita bisa mengagendakan bermacam kegiatan yang bisa meminimalisir terjadinya tubrukan agenda kegiatan. Hari, tanggal dan waktu sudah disediakan, tinggal kita yang akan merencanakan. Misal: tanggal 20 Maret 2018 saya akan ada liputan, berarti tulisan saya akan tayang pada tanggal 27 Maret 2018. Tanggal 21 Maret 2018 saya ada dua liputan lainnya, berarti tanggal 28 Maret 2018 tulisan saya harus tayang dua buah. Begitu seterusnya.

Kemampuan dalam memproduksi konten Anda sendiri yang tahu. Sebisa mungkin berilah jeda dalam memproduksi konten. Kapan liputan, kapan membuat draft tulisan, kapan mengerjakan konten pendukung, dst. Blog bukanlah media konvensional yang harus kejar tayang. Kejar kualitas konten, bukan kuantitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun