Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Noe Coffee & Kitchen", Kedai Kopi Sekaligus "Working Space"

3 Februari 2018   22:48 Diperbarui: 4 Februari 2018   13:51 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa fasilitas (dok.pri)

Saat saya sengaja berkunjung ke Noe Coffee & Kitchen untuk sekadar menikmati single originyang berbahan dasar kopi Gayo, saya menemui beberapa orang sedang asik berdiskusi di salah satu ruang yang disediakan oleh Noe Coffee & Kitchen sebagai working space. Ruangan tersebut cenderung tertutup, memungkinkan diskusi ataupun pekerjaan sahabat pembaca dengan teman-teman tak terganggu oleh aktivitas pelanggan lain di luar ruangan. Dan tentu saja tak usah khawatir diusir jika berlama-lama, tapi kalo kedainya tutup ya pulang, daripada kekunci konyol di dalam kedai. Noe Coffee & Kitchen buka dari pukul 09.00 -- 02.00 WIB.

Interaksi langsung dengan barista

Sebelum kembali duduk di bangku, saya menghampiri pelayan bar yang sedang sibuk menyiapkan pesanan saya. Penataan dapur Noe Coffee & Kitchen yang terbuka menjadikannya tidak ada sekat antara pelayan bar dan pelanggan untuk berinteraksi. Kala itu pelayan bar yang lebih dikenal dengan sebutan Barista dalam bahasa Itali, menyeduh pesanan saya dengan teknik manual brewpour-over (drip) V60.

Pour-overpertama diciptakan oleh seorang inventor wanita asal Jerman bernama Melitta Bentz. Penemuannya tersebut bermula karena ia bosan meminum kopi berampas. Teknik seduhan tangan manusia ini dapat memberikan kenikmatan mencicipi keaslian cita rasa kopi dan sensasi dari aroma yang berbeda. Rasio kopi, suhu air untuk menyeduh kopi dan ayunan tangan barista saat menuangkan air mengaduk kopi menghasilkan cita rasa nikmat dan rasa yang pas! Kelihaian barista dapat terlihat dari hasil sajian kopi yang dihidangkan.

Manual brewing yang ada di Noe Coffee & Kitchen setiap minggunya berbeda. Kebetulan ketika saya berkunjung, saya berkesempatan menikmati manual brew pour-over (drip) V60.Racikan kopi Gayo yang diseduh menggunakan teknik seduhan tangan manusia tersaji di dalam sebuah botol kaca, bak ramuan ajaib racikan profesor.


Menu favorit

Menu favorit lainnya adalah cappuccino dan latte. Cappuccino dan latte Noe Coffee & Kitchen memiliki cita rasa yang berbeda, house blend-nya tidak ada di tempat lain. Cappuccino, minuman tradisional Italia yang terkenal dengan lapisan atasnya berupa froth susu tersebut adalah gambaran sebuah kesempurnaan. Dalam satu cangkir cappuccino terdapat 1/3 espresso, 1/3 steamed milk dan 1/3 milk forth. Untuk menikmatinya, jangan diaduk. Minum perlahan, foam akan mengawali menelusur kerongkongan, diikuti rasa milky yang kuat setelahnya.

Latte, minuman racikan berbahan dasar espresso ini biasanya dihiasi oleh gambar unik di atasnya. Seni tersebut dikenal dengan istilah Latte Art. Seorang barista memiliki nilai lebih jika ia bisa latte art. Latte, rasanya cenderung milky. Kunci latte ada di proses steamingsusunya. Latte terdiri dari double shotespresso, susu yang di-steam dan micro foam. Sebelum meneguknya, abadikan terlebih dahulu gambar di atas foamlatte, sebelum gambar tersebut lenyap dalam tegukkan. Sejak tegukan pertama akan langsung terasa kopi yang begitu milky, mungkin in yang disebut kopi susu.

Barista di Noe Coffee & Kitchen bukanlah barista biasa. Semua barista telah dibekali dengan sertifikasi barista. Sajian kopi nikmat tak hanya berasal dari biji kopi pilihan yang dipanggang dengan benar dan tepat, sajian tersebut akan terasa nikmat jika diracik dan diseduh oleh tangan-tangan terampil barista andal. Saya angkat topi atas sajian nikmat dari barista Noe Coffee & Kitchen.

Salam,

Dimas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun