Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

AC = Pendingin Ruangan? Salah Kaprah

26 Mei 2017   05:45 Diperbarui: 5 September 2017   16:03 21634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengoperasian Air Conditioner (sumber: tribunnews.com)

Setelah musim "galau" berlalu, kini musim panas telah singgah di Yogyakarta. Musim panas yang diperkirakan singgah sesuai jadwal, ternyata harus mengalami penundaan. Alhasil, iklim tak menentu seiring bertambahnya usia dunia.

Panas yang ada di Yogyakarta bukanlah “panas” seperti di Jakarta. Ini adalah panas yang sesungguhnya. Sumuk, begitulah istilah gerah dalam bahasa Jawa. Tak hanya hujan, sumuk pun menjadi alasan hambatan beraktivitas.

Alhasil, orang-orang lebih gemar beraktivitas di dalam ruangan daripada di luar ruangan. Tak hanya cukup sampai di situ. Mereka pun memanjakan diri dari ke-sumuk-annya tersebut dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan cara konvensional, yaitu menggunakan kipas yang digerakan menggunakan tangan. Ada juga yang menggunakan cara modern, dari mulai kipas angin hingga AC (Air Conditioner).

AC,Primadona Pengusir Sumuk

AC hingga saat ini menjadi primadona untuk mengusir rasa gerah dalam beraktivitas. Dulu, AC lebih banyak digunakan oleh bangunan perkantoran. Kini, AC berada di mana-mana.

AC dianggap sebagai pendingin ruangan. Salah kaprah pertama dan masih melekat sampai dengan saat ini. Dari nama lengkapnya pun sebenarnya sudah jelas. AC (Air Conditioner), terjemahan dalam bahasa Indonesia kurang lebih adalah Pengkondisi Udara. Jadi, AC bukanlah pendingin udara.

“Tolong tutup pintunya kembali, ruangan ini ber-AC!” Pernah mendengar kalimat tersebut? Atau sering mendengarnya? Inilah salah kaprah yang selanjutnya. Selama ini AC selalu dipasang di dalam ruangan tertutup dengan ventilasi udara yang kurang, bahkan tidak ada. Alasannya biar ruangannya cepat dingin, biar ruangannya tetap dingin, biar biar dan biar. Itu ruangan apa kulkas?

Pengkondisi Udara

AC adalah alat pengkondisi udara, bukan alat pendingin ruangan. Jika AC ditempatkan di ruangan tertutup, maka udara yang bersirkulasi hanyalah udara yang ada di dalam ruangan itu saja. Dalam kata lain, memutar-mutar udara yang ada di dalam ruang tersebut. Apa yang terjadi? Bakteri dengan mudah berkembang biak di dalam ruangan tersebut, dikarenakan tidak adanya sirkulasi udara yang baik.

Kata gampangnya, AC itu menyerap udara yang ada di dalam ruangan, menkondisikan udara tersebut sesuai perintah dan kemauan manusianya, kemudian menghembuskan udara yang telah dikondisikan tersebut ke dalam ruangan tersebut. Udara panasnya kemana? Dibuang keluar. Berarti kan menghisap udara luar ruangan ke dalam ruangan bukan? Tidak.

Kenyamanan, bukan Dingin

Pada dasarnya, manusia itu membutuhkan udara “nyaman”. Dalam teori, udara “nyaman” adalah udara yang memiliki suhu 31 derajat celcius dan kelembaban udara 60%. Tetapi itu hanyalah sebuah teori, faktanya kenyamanan seseorang itu relatif.

Tabel RH dan C (sumber: vcc2gnd.com)
Tabel RH dan C (sumber: vcc2gnd.com)
Jadi, pasanglah AC di dalam ruangan dengan ventilasi yang cukup, sehingga sirkulasi udara tetap lancar. Berarti harus merenovasi ruangan yang sudah ada dong? Tidak usah repot-repot dan memaksakan mengeluarkan biaya lebih. Cukup buka saja pintu ruangan tersebut. Bukan berarti dibuka tanpa ditutup. Tetapi dibuka secara berkala, misal buka setiap 3 jam sekali selama beberapa menit agar sirkulasi udara terjadi dan pernafasan Anda tetap sehat.

Bagaimana, sudah mengerti kegunaan AC yang sesungguhnya? Semoga tidak salah kaprah lagi dan Anda tetap dapat beraktivitas dengan lancar serta pernafasan tetap sehat meski kerap beraktivitas di dalam ruangan ber-AC.

Yogyakarta, 26 Mei 2017

Salam pamol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun