Semburat jingga mengintip dari ufuk timur
Belum juga kiamat
Masih nyaman dalam pelukannya
Mencoba memeluk lebih erat
Dasar, udara dingin brengsek
Tak mengibarkan bendera putih juga dia
Iri kah kau karena tak ada yang memelukmu?
Dalam gumam mata terpejam
Malas pun berbisik dan menghasut
Semakin manja ku dalam pelukannya
Tak ingin rasanya kehilangan
Pelukan hangat nan manja
Dentang jam memukul telingaku
Ternyata dia terus terjaga dan berjalan
Kenapa dia tak ikut tidur?
Tak lelahkah?
Ku hempaskan dia yang telah memberiku pelukan hangat
Pelukan yang selalu aku inginkan dan rindukan
Dasar manusia munafik!
Kini kau menghujat, menyalahkan dan mencampakanku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H