Mohon tunggu...
Dimas Anggaru Pratama
Dimas Anggaru Pratama Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar yang haus ilmu

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Suka Beda Sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Sikap Berani 3 Bacapres Sejahterakan Petani Tembakau

20 Oktober 2023   11:59 Diperbarui: 20 Oktober 2023   12:17 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurun waktu lima tahun terakhir ini sub-sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) menyumbang pendapatan yang tergolong amat besar bagi APBN Indonesia. Data Kementerian Keuangan menyebutkan rata-rata andil IHT terhadap APBN kisaran 10% hingga 13%.

Tentu saja itu bukan jumlah persentase yang kecil jika dilihat dari seluruh asal sumber perolehan APBN. Tidak dapat ditampik bahwa IHT merupakan golongan yang cukup "sexy" bagi ekonomi Indonesia.

Berbicara sumbangsih IHT bagi APBN maka tidak dapat dilepaskan dari peran petani atau buruh tani tembakau. Dua profesi tersebut merupakan bagian dari lingkaran IHT --selain juga pekerja pabrikan rokok, tenaga pelinting, distributor pemasaran, sampai pedagang warung.

Jasa para petani dan buruh tani tembakau ini begitu penting dalam IHT. Mereka --petani dan buruh tani tembakau---merupakan tulang punggung sub-sektor IHT di sektor hulu. Tanpa petani dan buruh tani tembakau, maka mustahil muncul kualitas tanaman yang baik untuk produksi olahan.

Pentingnya jasa petani dan buruh tani tembakau inilah yang harus menjadi sorotan. Kaitannya dengan sejauh mana keseimbangan antara kesejahteraan hidup mereka dengan jasa-jasanya dalam pertanian tembakau.

Kinerja petani dan buruh tani tembakau seharusnya linier dengan taraf kesejahteraan hidupnya. Apalagi yang menjadikan bertani tembakau sebagai pekerjaan turun temurun keluarganya.

Harapan besar mewujudkan kehidupan kesejahteraan yang layak bagi petani dan buruh tani tembakau, juga pedagang warung rokok kecil-kecilan ada pada semua Bakal Calon Presiden (Bacapres) Indonesia ke depan. Dan keberanian para Bacapres untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan amat dinanti oleh seluruh petani maupun buruh tani tembakau di Indonesia.

Lho kenapa harapan itu ada pada Bacapres yang bakal berkompetisi di Pemilihan Presiden (PIlpres) tahun 2024 mendatang?

Sebab waktu Pilpres 2024 sudah makin mendekat. Sekitaran lima bulanan lagi. Dan artinya Indonesia bakal punya Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang baru. Yang bakal menentukan kebijakan-kebijakan terbaik untuk rakyatnya selanjutnya ke depan.

Kebijakan terbaik bagi rakyat --yang salah satunya ada petani dan buruh tani tembakau---lima tahun ke depan inilah yang diharapkan muncul untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Hal tersebut perlu menjadi fokus pemikiran tiga Bacapres yang mencuat saat ini --Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Ketiga Bacapres tadi --Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo---jangan sampai "memalingkan muka" terhadap nasib kesejahteraan petani dan buruh tani tembakau. Ketiga Bacapres tersebut harus menyadari dari mana pijakan awal besarnya andil IHT untuk ekonomi Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun