Mohon tunggu...
Dimas Anggaru Pratama
Dimas Anggaru Pratama Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar yang haus ilmu

Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Suka Beda Sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bu Rini Emang Gitu Orangnya

26 Mei 2018   09:52 Diperbarui: 26 Mei 2018   10:12 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun dia perempuan, tapi hati nya sekuat baja setegar karang.  Sepanjang kabinet ini Bu Rini tak pernah sepi dari kontroversi. Berbagai kebijakannya ditentang termasuk di lembaga legislative. Berbagai cara sekelompok orang berusaha mencungkil nya dari kabinet. Mulai dari demonstrasi,  mengadu domba dengan Presiden hingga menyadap pembicaraan telepon. 

Padahal pembicaraan itu sudah terjadi beberapa tahun lalu sehingga tidak relevan lagi jika dibicarakan pada saat ini. Pendek kata apapun kejadian, selalu dikaitkan sama bu Rini, mulai dari kenaikan utang  negara, maka yang salah bu Rini.  Bahkan kejadian terorisme yang baru-baru ini terjadi, juga dihubungkan dengan Bu Rini.

Ada apa sih?..kenapa menteri Rini di obok-obok sedemikian kejamnya? Mudah saja jawabnya. Bu Rini me reformasi BUMN menjadi perusahaan terbaik di Indonesia yang mendukung kemajuan Indonesia. Hanya orang-orang yang lurus dan mementingkan NKRI yang diakomodir. Kita taulah...Sedari dulu BUMN menjadi bancakan partai politik. Setiap tahun BUMN mengalami kerugian triliunan rupiah dan tak ada perbaikan sehingga hasilnya segitu-gitu saja. Pantas jika banyak yang meradang

Bandingkan dengan capaian sekarang. BUMN kini menjadi pendukung utama pembangunan infrastruktur Indonesia. Misalnya, BUMN melalui PT Waskita Karya dan PT Jasamarga mengambil alih 8 ruas tol mangkrak dan melanjutkan pembangunan dengan total nilai investasi Rp.52T, Mampu menyelesaikan Tol Becakkayu yang terlantar selama 20 tahun, hingga mampu Mendobrak Tantangan Finansial Pembangunan Trans Sumatera  dengan sinergi PT HK dan SMI membiayai pembebasan lahan. PT HK dapat menalangi biaya pembebasan lahan dengan total investasi Rp.74T .

Bukan itu saja, BUMN terlibat penuh pembangunan infrastruktur di daerah lain. Sebut saja Tol Medan-Kualanamu- Tebing Tinggi, Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung, Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, LRT Palembang, Pelabuhan Kijing, Kereta Bandara Soekarno Hatta, Jalan Tol Jakarta Cikampek (2), Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, Jalan tol Balikpapan,  Bandara Syamsuddin Banjarmasin, Bandara newport Makassar, Jalan Tol Manado-Bitung, Pelabuhan Sorong, BBM satu harga,  dan masih banyak lainnya.

BUMN juga menghubungkan antar pulau. Menghubungkan Natuna hingga Sabu NTT, Miangas hingga Merauke, Gunung Sitoli hingga Jayapura dengan armada yang dimiliki. Menyiapkan infrastruktur perbankan, bandara, pos dan telekomunikasi hingga daerah terluar.

Rasio Elektrifikasi juga semakin meningkat. Pada tahun 2014  rasio elektrifikasi sebesar 84,35% dan pada 2017 meningkat sebesar 93,08% hingga 2019 diperkirakan 97,35 % .

Dan yang membuat tercengang karena BUMN memberikan konstribusi terhadap APBN sebesar Rp 351T.  Sementara itu BUMN yang masih  mengalami kerugian bersisa 4 BUMN saja. Bandingkan pada tahun 2014 sebanyak 27 BUMN yang mengalami kerugian.

BU Rini emang gitu orangnya, tidak kompromi kepada orang-orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Jadi kalau ada yang nyinyir dan sibuk menfitnahnya ke beliau mungkin bisa difahami..karena banyak kepentingan kepentingan pribadi tersingkir di BUMN.

Bisa jadi Pak Jokowi memang memilih anggota kabinet yang memiliki karakter kuat. Lihat saja BU Sri Mulyani, Bu Susi, Pak Jonan, Pak Basuki, Pak Andi Amran.

Para Menteri kabinet meyakini pekerjaan yang dilakukan benar karena keberpihakannya ke rakyat jelas dan nyata dan paling penting tak ada yang korupsi.

Dimas Anggaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun