Saya adalah pelajar SMA yang juga menekuni bidang olahraga karate sampai saat ini saya sudah menjadi atlet nasional Jawa Barat.Aku adalah Brian saya memiliki kenangan yang sangat berkesan saat saya mengikuti perlombaan pertama saya,di kelas 4 sd saya sangat takut pada saat itu karena itu adalah  pertandingan pertama saya.Saya menangis pada hari perlomnaan sampai sampai aku menjadi pusat perhatian orang orang,pada saat itu saya mengikuti perlombaan di ibu kota indonesia yaitu Jakarta,disaat itu perlombaan di jakarta di bilang primadona dan digemari pada saat itu,setelah kejadian yang menyentuh hati itu saya mendapatkan 2 medali pertama saya yaitu 2 medali perak.
Dan hal itu yang membuat ku meneruskan olahraga ini.Hari demi hari di lalui ku latihan dan masih di bebani oleh tugas sekolah.Aku harus terus latihan mati-matian untuk menjadi nomer 1.Tetapi hari sial pun datang,saat itu ku latihan seperti biasanya.Aku berlatih terus berlatih dan ,"DARRRRR".Kaki ku seperti tidak ingin melanjutkan semua hal ini.kaki ku seperti berkata "HEY BRIAN BERHENTI LAH MELAKUKAN SEMUA INI".Kaki ku tidak bisa di gerakan dan sangattttttt sakitttttttt sekali,rasanya aku ingin mati saja saat itu.Aku berteriak sekeras-kerasnya sampai-sampai membuat semua orang panik.semua orang lari sekencang kencang nya terutama pelatih ku dan ibu ku dan semua berkata "brian apakah kamu baik baik saja"."TENTU TIDAK" aku berkata dalam hati , tapi aku tidak menjawabnya dan hanya menangis sambil memegang kaki ku. dan ternyata aku cedera di pergelangan kaki,aku langsung di antar pulang dan di periksa ke dokter setelah mendapatkan hasil uji dokter dan benar saja kaki ku cedera di pergelngan kaki,kesokan harinya aku langsung mengunjungi therapy ,dan di lakukan penyembuhan,kaki ku diperban hampir selama 1 bulan lamanya dan jalan pun hanya menggunakan satu kaki,aku tidak latihan selama pengobatan , mungkin ini pengabulan doa ku,"aku meminta istirahat", dan yang diatas mengambulkannya :).
Tetapi baru saja beberapa hari istirahat ayah ku yang tidak berperasaan mengatakan sesuati dari mulut pedangnya.ayah ku berkata "HEY,APABILA ATLET LEMAH MENDING STOP SAJA".Sambil berteriak kepada ku,aku yang hanya menyelonjorkan kaki sambil tersenyum tipis dan menghiraukan perkataan ayah ku . selama 1 bulan di rumah aku mendengar perkataan seperti itu,tidak terlewat  satu hati pun ayah ku mengatakan perkataan pedasnya itu.
Masa penyembuhan pun berhasil,kaki ku membaik tapi tentu saja performa ku menurun,alhasil disaat itu aku berlatih lebih keras dari sebelumnya,mungkin bisa di sebut aku latihan sampai "BERAK BATU".disaat itu aku berfikir untuk apakah berhenti saja dari semua ini dan menjadi manusia biasa aku sangat stress sampai-sampai semua yang latihan bersama ku takut dengan ku aku seperti tidak bisa menemukan jalan keluar,saat itu aku hanya melakukan untuk ibu ku,
Masa penyembuhan pun berhasil,kaki ku membaik tapi tentu saja performa ku menurun,alhasil disaat itu aku berlatih lebih keras dari sebelumnya,mungkin bisa di sebut aku latihan sampai "BERAK BATU".disaat itu aku berfikir untuk apakah berhenti saja dari semua ini dan menjadi manusia biasa aku sangat stress sampai-sampai semua yang latihan bersama ku takut dengan ku aku seperti tidak bisa menemukan jalan keluar,saat itu aku hanya melakukan untuk ibu ku.Dan di saat itu ada perlombaan yang sangat bergengsi yaitu porda aku terpilih menjadi perwakilan Bandung Barat saat itu.Tentu tidak mudah.Saat tekan kontrak tekanan langsung terasa.dari beberapa hari sebelumnya sudah terasa adrenalin ku bergejolak.
Hari perlombaan pun tiba,aku dari keluar pintu hotel sudah berdoa "ya allah lancarkan lah jalan ku hari ini".Aku datang ke stadium dan langsung melakukan melakukan pemanasan.disaat panitia memanggil nama ku untuk berlomba.Aku sudah bertekad bahwa omongan ayah ku.semua orang orang itu salah,aku juga sudah bertekad bahwa aku akan pergi untuk mati-mati di perlombaan ini di perlombaan ini.Aku bertanding dan syukur mendapat medali emas rasanya bercampur aduk,sedih karena aku berhasil dan bahagia dari aku berhasil membungkam semua orang.itu adalah hari dimana semua berubah.aku mendapat banyak apresiasi dari mana-mana.Aku berterimakasih kepada allah untuk semunya dan juga ibuku yang selalu ada di samping ku
Dan ini lah aku pada saat ini,hari ini,detik ini bulan depan aku akan berlomba kembali,lomba kali ini bukan lomba yang kecil untuk ku tolong doakan aku ya untuk lomba besok ini,tentu aku sudah berubah aku lebih enjoy menjalani semua ini tidak seperti sebelumnya.Ibuku kesayangan masih ada mendukungku,ada juga 3 orang yang sedikit gila yang sudah menemani ku sejak lama,dan ada satu orang lagi yang baru datang,aku menyebut dia "cahaya".Sampai nanti teman teman semoga kita bisa sukses bareng.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H