Mohon tunggu...
Dimas Agus Saputra
Dimas Agus Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten topik olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sikap Toleransi Warga Linggoasri Menjadi Pusat Perhatian

8 Oktober 2023   11:20 Diperbarui: 8 Oktober 2023   12:20 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Linggoasri, 3 Oktober 2023 - Desa Linggoasri, sebuah desa yang terletak di kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, kini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar dan media massa. Desa ini menjadi sorotan karena praktik moderasi beragama yang berhasil diimplementasikan oleh para warganya.

Moderasi Beragama adalah sebuah konsep yang mengedepankan toleransi, kerukunan, dan sikap saling menghormati antar umat beragama. Desa Linggoasri berhasil menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, di mana warga dari berbagai agama hidup berdampingan dengan rasa saling menghargai.

Selain itu, pemimpin agama dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi beragama. Mereka dapat memberikan contoh dalam praktik-praktik beragama mereka yang inklusif dan mempromosikan dialog antarumat beragama.

Salah satu warga Desa Linggoasri yang kami wawancarai adalah Bapak Ahmad, seorang tokoh masyarakat yang menjadi panutan dalam menjaga moderasi beragama di desa ini. Menurut Bapak Ahmad, kunci sukses dalam menciptakan harmoni antarumat beragama adalah dengan mengedepankan dialog, pemahaman, dan kerjasama.

"Kami selalu mengedepankan dialog antarumat beragama. Kami sering mengadakan pertemuan dan diskusi bersama, baik di tingkat keluarga maupun di tingkat desa. Ini membantu kita saling memahami dan menghargai perbedaan agama," ungkap Bapak Ahmad.

Beliau juga menambahkan bahwa desa ini memiliki program-program yang mempromosikan toleransi dan kerukunan beragama. Salah satunya adalah kegiatan gotong-royong antarumat beragama untuk memperbaiki fasilitas umum di desa. Melalui kegiatan ini, warga desa bisa saling berinteraksi dan mempererat tali persaudaraan.

Tidak hanya itu, Desa Linggoasri juga memiliki lembaga adat yang bertugas menjaga kerukunan antar umat beragama. Lembaga ini terdiri dari tokoh-tokoh agama yang bekerja sama demi kepentingan bersama. Mereka sering mengadakan pertemuan rutin untuk membahas isu-isu yang berkaitan dengan moderasi beragama.

Selain Bapak Ahmad, kami juga mewawancarai Ibu Siti, seorang warga Desa Linggoasri yang berasal dari agama minoritas. Ibu Siti merasa sangat senang tinggal di desa ini karena merasa diterima dan dihargai oleh warga lainnya. "Di desa ini, kita merayakan hari raya bersama, saling membantu saat ada acara keagamaan, dan semua warga saling menjaga kebersamaan," ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Desa Linggoasri telah berhasil menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menerapkan moderasi beragama. Keberhasilan ini tidak hanya membawa keharmonisan antarwarga, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan di desa ini.

Dengan adanya contoh positif dari Desa Linggoasri, diharapkan masyarakat lainnya dapat mengambil inspirasi dalam menjaga moderasi beragama. Semoga semakin banyak desa yang mampu menciptakan lingkungan yang harmonis, di mana toleransi dan saling menghormati menjadi landasan dalam kehidupan

 beragama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun