Globalisasi menuntut setiap entitas untuk menyiapkan segala sesuatunya dengan baik. Persaingan di setiap sektor menjadi sangat kompetitif dan begitu nyata, yang mampu bertahan ialah yang mempunyai jiwa kompetitif dan daya saing tinggi. Hal inilah yang menjadi senjata ampuh bagaimana suatu bangsa mampu memenangkan setiap persaingan dalam pasar global International Development Mana 2020
Data dari International Institute for Management Development (IMD) World Competitiveness Ranking 2020 menunjukkan bahwa peringkat daya saing Indonesia turun ke posisi 40 dari 63 Negara. Hal ini tentu menjadi perhatian besar bagi bangsa ini untuk bisa tetap kompetitif di pasar global. Kalau di lingkup Asean, posisi daya saing Indonesia masih kalah dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa ini masih harus terus berbenah, meningkatkan daya saing untuk meningkatkan perekonomian nasional
Teori Michael E. Porter (1990) mengatakan bahwa Perubahan pola perdagangan dunia sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Bukti nyata tentu kita bisa lihat bagaimana Jepang mampu menguasai pasar otomotif dunia dengan teknologi yang selalu dikembangkannya. Konsep inovasi itu harus selalu dikedepankan bangsa ini untuk mengejar ketertinggalan itu. Dukungan terhadap startup-startup juga harus terus digalakkan. Santer kabar terkait IPO unicorn tanah air harus terus dikawal, ini menjadi sinyal baik untuk peningkatan daya saing Indonesia di pasar global
Perkembangan teknologi yang begitu cepat ini juga harus bisa diimbangi dengan penyediaan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. SDM Unggul yang menjadi prioritas pemerintah perlu untuk terus diwujudkan. Kebutuhan 9 Juta Talenta Teknologi dan Digital harus bisa dipenuhi. Upaya-upaya pemerintah untuk menciptakan hal ini harus terus dilakukan, tentu dengan standar yang dapat diukur dan mampu disandingkan ketika bersaing di pasar global
Faktor Produktivitas juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk bisa memenangkan persaingan di pasar global. Produktivitas adalah senjata utama dalam memenangkan persaingan. Sumber Daya Alam Indonesia yang melimpah harus dapat dimanfaatkan dan dikelola dengan baik untuk bisa memenuhi itu semua. Segala bentuk permasalahan dalam makroekonomi juga harus secepat mungkin bisa diselesaikan pemerintah, baik dengan kebijakan ekonomi maupun kebijakan politik. cukuplah kasus pemblokiran produk kelapa sawit di uni eropa menjadi pelajaran
Hal-hal lain yang harus juga diperhatikan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kualitas infrastruktur. Infrastruktur perdagangan yang baik menjadi salah satu indikator atas daya saing suatu bangsa. Fokus atas pemerintah dalam hal ini juga patut untuk diapresiasi, sehingga harapan akan proses distribusi itu dapat berjalan lebih cepat. lebih dari itu yang bisa dijadikan perhatian adalah bagaimana dalam membangun Infrastruktur itu semua entitas bisnis dalam negeri dapat lebih banyak dilibatkan
Pembuatan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan entitas bisnis dalam negeri juga harus terus dilakukan. Kebijakan Perbankan yang dapat mendorong UMKM maupun bisnis lokal dapat naik kelas untuk dapat bersaing di pasar global harus didukung. Begitupun kebijakan investasi yang pro dalam bisnis juga harus bisa diperhatikan agar daya saing bangsa ini dapat terangkat di pasar global
2021, inilah momentum bangkit bangsa ini. Perekonomian yang sempat terkoreksi di tahun sebelumnya karena dampak pandemi harus bisa kita perbaiki tahun ini. Dengan inovasi dan perkembangan teknologi yang baik, kita berharap bahwa bangsa ini akan mampu menjadi salah satu penguasa ekonomi dunia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H