Fikih dakwah adalah pembahasan dalam ilmu fikih yang mengkhususkan diri pada kajian tentang prinsip-prinsip dakwah oleh seroang dai. Seorang da'i tentunya harus mengetahui dan paham tentang metode dakwah yang efektif, agar dakwah yang kita sampaikan dapat diterima denga mudah oleh masyarakat luas.
Syaikh Abu Abdillah Abdurrahman bin Naashir bin Abdullah bin Nashir As Sa'di mengatakan di dalam taisirul karimir rahman fi tafsir kalim al- mannan ada satu ayat yang cukup pendek namun ayat itu adalah ayat tentang fiqih dakwah yang paling paripurna, ayat itu iyalah qs. Al-a'raf ayat 199, syaikh as sa'di menjelaskan bahwa dalah kalimat , setidaknya memiliki lima makna yaitu;
1. Terimalah kaummu apa adanya
 Ialah ketika kita menghadapi atau terjun didalam suatu kaum, hendaknya kita menerima segala yang ada pada mereka, dan jangan kita merasa berat atas apa yg kita dapati pada mereka
2. Maklumilah kekurangannya
 Selanjutnya adalah sebagai seorang da'i yang mengenal konsepsi dan metode dakwah hendaknya kita memaklumi segala kekurangan yang ada pada mereka, tidak seharusnya seorang da'i mengeluh terhadap apa yang dia temui pada kaumnyaÂ
3. Maafkanlah kesalahan nya
Setelahnya, seorang da'i diharuskan untuk memaafkan segala kesalahan yang dilakukan oleh kaumnya, ini buka berarti kita harus mendiamkan kesalahan dan kerusakan yang mereka lakukan. maafkan kesalahan kaumnya disini bermakna , seorang da'i tidak boleh hanya melihat kepada kesalahan yang dilakukan oleh kaumnya, akan tetapi harus berusaha memperbaiki keadaan suatu kaum, tanpa melihat keburukan yang mereka lakukanÂ
4. Bicaralah dengan apa yg mereka ketahui
Berikutnya adalah seorang da'i harus mengetahui dimana dan kepada siapa dia berhadapan, kerika kita menghadapi masyarakat perkotaan yang tingkat intelektual nya tinggi, maka kita harus menyesuaikan penggunaan bahasa yang kita ucapkan, begitulah ketika kita hadir ditengah-tengah masyarakat yang tingkat intelektualnya rendah, maka kita harus berusaha agar apa yang kita sampaikan dapat dicerna dengan mudah
5. Jangan bebani mereka dengan apa yg tidak mereka ketahui
Yang terakhir menurut Syaikh as sa'di ialah seorang da'i tidak boleh membebani kaumnya dengan sesuatu yang tidak mereka ketahui/kuasai.
Kesimpulan dari tafsir qs. Al a'raf ayat 199 diatas adalah seorang da'i harus bisa dan seharusnya bisa membaca dan menganalisa keadaan kaumnya, sebelum dia memulai pergerakan dakwahnyaÂ