Abstrak
Lahan basah adalah istilah kolektif untuk ekosistem yang pembentukannya, prosesnya, serta cirinya terutama dikendalikan air. Suatu lahan basah adalah suatu tempat yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang teradaptasi khusus (Maltby, 1986). Lahan basah ditarifkan (define) berdasakan tiga parameter, yaitu hidrologi, vegetasi hidrofitik, dan tanah hidrik (Cassel, 1997). Sebagai negara kepulauan, Indonesia berkepentingan atas lahan basahnya. Di dalam praktiknya lahan basah adalah sistem dan sekaligus subsistem lingkungan yang di dalamnya terdapat manusia.
Kata kunci: Lahan Basah, Pengetahuan.
Pendahuluan
Lahan basah adalah wilayah rawa, lahan gambut, dan air, baik alami maupun buatan, bersifat tetap atau sementara, berair ladung, atau mengalir yang bersifat tawar, payau, atau asin, mencakup wilayah air marin yang di dalamnya pada waktu surut tidak lebih daripada enam meter. Contoh dari lahan basah bisa berupa rawa-rawa, sungai, sawah, terumbu karang, hutan bakau, lahan gambut, danau, delta dan daerah dataran banjir.
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis desktiptif, juga dengan memperoleh data dari survei secara langsung ke lokasi penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Secara umum lahan basah diketegorikan menjadi lahan basah alami dan buatan. Namun secara spesifik jenis-jenis lahan basah lebih beragam. Berikut ini beberapa pengelolaan lahan basah masyarakat setempat diwilayah Kalimantan Selatan.
Sebagian masyarakat di Kecamatan Kerang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, memanfaatkan lahan basah danau sebagai tempat untuk pembudidayaan hewan air atau juga bisa disebut sebagai tambak.
Lalu dikawasan wilayah Kecamatan Cempaka, Kota Banjar Baru, Kalimantan Selatan memanfaatkan lahan basah air terjun sebagai tempat wisata, juga digunakan sebagai irigasi.
Lahan basah rawa-rawa di Kecamatan Cempaka, Kota Banjar Baru juga secara alami terbentuk yang berfungsi untuk irigasi juga mampu menyerap dan menyimpan kelebihan air dari daerah sekitarnya.
Masyarakat dikawasan wilayah Embung Kebun Raya Banua, Palam, Kota Banjar Baru memanfaatkan lahan basah danau sebagai bendungan dan juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang cocok untuk menikmati sunset.
Masyarakat Jl. Ir. P. M. Noor, Awang Bangkal Bar., Kecamatan Karang Intan, juga memanfaatkan lahan basah air terjun sebgai tempat wisata.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil di atas, lahan basah di Kecamatan Karang Intan dan Kecamatan Cemp, pemanfaatan lahan basah sebagian sebagai tempat wisata berupa air terjun, tambak dan bendungan.