Mohon tunggu...
dimas laksmana
dimas laksmana Mohon Tunggu... -

seorang filsuf yg menikmati hidup

Selanjutnya

Tutup

Humor

I'm Tweet! ergo sum

3 Maret 2011   11:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12991519961782366353

Malam itu Rene Decartes sedang berusaha melawan dinginnya malam dengan berjongkok didepan tungku api. Ia mendekatkan tangannya kedepan tungku dan berharap Ia tidak mati hipotermia malam ini. Sambil melawan badai musim dingin Ia juga melawan badai pertanyaan didalam pikirannya tentang eksistensi manusia. Apakah saya benar-benar eksis? Apakah saya benar-benar ada didunia ini? Ataukah jangan-jangan saya ini hanya halusinasi yang berjalan? Ia menambah kayu pada tungku itu sambil menambah keraguannya lagi pada eksistensi dirinya. Apa yang bisa menjamin bahwa saya benar-benar ada? Teman saya? Keluarga saya? Tetangga saya? Atau teman minum kopi saya di kafe pinggir jalan? Ia tahu bahwa pertanyaannya seperti salju longsor yang tak dapat ditahan hingga…. Tit! Tut! Ia mendengar blackberry nya berbunyi. Dari Spinoza, teman diskusinya. Cyin….kmn aja?? bbm gw ko ga dibls dr td?? Sial! Ia lupa bahwa Ia tidak mencek status bbm nya dari tadi. Bahkan Ia baru tahu ada 24 komen di status FB nya dan beberapa tweet yang belum di RT. Ia semakin panic ketika menyadari bahwa Ia tidak checkpoint di Foursquare ketika berlindung didepan tungku tadi. Pantas teman-temannya tidak tahu keberadaanya saat ini. Ia baru sadar bahwa jawaban atas pertanyaannya tentang eksistensi ternyata telah diketahuinya selama ini. Eksistensinya tergantung pada gadget dan social network. Titik! Ia tidak perlu lagi cogito yang njelimet. Yang perlu dilakukannya hanya meng update berita terbaru di TS kaskus sebagai bahan obrolan dikafe dan tidak lupa mengaktifkan YM dan bbm nya 24 jam 7 hari seminggu. Cogito ergo sum sudah tidak diperlukan lagi saat ini. Saya berpikir maka itu saya ada. Puuuhh!!! Saya memakai BB, I-phone, Ipad, Luis Vitton, jam tangan Hermes, montblanc, bla, bla, bla baru saya bisa dibilang eksis. Tanpa itu? Saya hanya zombie yang berjalan namun tidak dianggap hidup. Akhirnya konklusi saya tercapai dan pertanyaan filosofis saya terjawab. I’m Tweet! Ergo sum. Saya  mondar-mandir kegirangan mendapatkan pencerahan ini hingga….. Gubrak!! Saya terjatuh tersandung seseorang yang ternyata adalah Karl Marx sedang tengkurap sambil sibuksurfing dengan VAIO nya. Ia mengernyitkan dahinya dan melotot pada saya sambil berkata. “yang dilakukan kalian para filsuf hanya mengartikan dunia padahal seharusnya MENGUBAH DUNIA.” Ouch!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun