love is to be understood not to define ada yang merasa lagi merana dengan cinta? welcome to the club..... suatu hari seorang teman saya menyindir setengah mencibir setengah melipir pada saya.. entah bagaimana seharusnya menggambarkan perlakuannnya...tetapi tampaknya ia berhasil memojokkan saya kali ini... dan untuk menjawab tuduhannya yang masih menggantung di 'mahkamah konstitusi cinta' saya membuat notes ini untuknya....semacam 'pledoi' setengah hati berharap ia menjadi pusing dan berhenti mengganggu saya...walaupun saya tahu kemungkinan besar akan sia-sia mengingat statusnya yang dapat disebut 'don juan' pasar senen cinta hal terindah yang Tuhan anugerahkan pada manusia...sederhana namun njilmet...ada namun tak dapat diraba...tak terkira berapa banyak buku yang telah ditulis untuk membahas subyek ini..contohnya Christoper Pillips dengan bukunya 'socrates in love' mengajak kita masuk kedalam dunia ide untuk berdiskusi dengan cinta... atau Elynor glyn yang mungkin akan membuat dahi beberapa orang berkerut... tapi apakah kita telah mengerti tentang cinta? saya ragu... http://www.youtube.com/watch?v=URvC-7lcrvI sebenarnya saya pun tidak tahu harus menulis apa untuk subyek kita kali ini... lalu tiba-tiba keluar ide untuk menulis berdasarkan video klip Craig amstrong feat. Liz Fraser - this love ...anda kopas saja link saya diatas lalu nikmati dulu video klip tersebut.. semoga saja pikiran saya yang sedang melompat-lompat ini tetap fokus untuk menulis siapa diantara anda yang tidak mengenal Rabiah al-adawiya? ia seorang sufi wanita yang dijuluki 'ibu dari semua sufi besar' (The mother of grand master) yang juga dikenal sebagai pendiri 'agama cintah' (mahabbah)... ia hidup diawal abad ke delapan masehi disebuah kota bernama Basrah, Irak... dari kecil ia telah menjadi yatim piatu...ketiga saudaranya pun meninggal sehingga membuatnya menjadi sebatang kara.... namun kebesarannya bukan dari harta dan tahtanya...tetapi dari rasa cintanya kepada Allah yang membuatnya tak menyisakan sejengkal pun perasaan lain untuk orang lain...entah untuk membenci atau mencinta...berduka atau bersuka... ia telah benar-benar larut kedalam rasa cinta kepada Allah...penciptanya yang tak mungkin ia dapat melihat esensinya.... My Greatest Need is You Your hope in my heart is the rarest treasure Your Name on my tongue is the sweetest word My choicest hours Are the hours I spend with You -- O Allah, I can't live in this world Without remembering You-- How can I endure the next world Without seeing Your face? I am a stranger in Your country And lonely among Your worshippers: This is the substance of my complaint. jadi cinta menjadi lebih abstrak didalam hati Rabiah....karena cintanya tidak mengharapkan balasan dari yang dicintainya...sebuah cinta buta yang mungkin tak ada orang lain yang dapat mencapainya saat ini... simak doanya yang kini populer dalam sebuah lagu: ika aku menyembah-Mu karena takut pada api neraka maka masukkan aku di dalamnya! Dan jika aku menyembah-Mu karena tamak kepada surga-Mu, maka haramkanlah aku daripadanya! Tetapi jika aku menyembah-Mu karena kecintaanku kepada-Mu, maka berikanlah aku balasan yang besar, berilah aku kesempatan untuk melihat wajah-Mu yang Maha Besar dan Maha Mulia itu padahal perjalanan hidup Rabiah penuh dengan kepahitan..ia pernah dijual murah sebagai budak...harus bekerja paksa ditengah terik matahari....bahkan setelah dibebaskan pun ia harus hidup dalam kemelaratan yang pedih...ia hanya mempunyai sebuah bilik dari tanah liat dan beberapa helai pakaian... ia menampik lamaran dari seorang pangeran kaya....bahkan ia menampik lamaran dari sufi besar seperti Sufyan Tsauri dan Hasan Basri...dua orang yang telah teruji keimanannya.... ia berkata bahwa tidak ada lagi tempat untuk cinta kepada manusia dihatinya...hatinya telah dipenuhi dengan cinta kepada Allah 'The Ultimate Being'....obsesi terbesarnya dan subyek terakhirnya... lalu apa arti cinta? mungkin jawaban Rabiah adalah....rasakan namun tak perlu kau artikan... cinta kembali abstrak dan bagai lukisan gua pra-sejarah.....ada namun tak dapat dimengerti....ia adalah subyek sendiri yang mungkin telah ada jauh sebelum manusia diciptakan....jauh sebelum alam semesta lahir dari dentuman besar....ia menjadi subyek kasat mata yang tiba-tiba timbul dihadapan seseorang namun orang tersebut mengira ia telah bersatu seluruhnya...hingga ia pergi dan semua rasa suka dan cinta yang ia rasakan sebelumnya menjadi rasa benci... tetapi saya rasa bukan saya saja yang harus menyerah mengartikan cinta....filsuf-filsuf besar sebelum kita banyak yang hanya berputar-putar membahas subyek ini....jadi mungkin pelajarannya eksistensi kita tak akan cukup untuk menampung esensi cinta....kita hanya dapat merasakan dan mensyukurinya ketika ia mampir kedalam kehidupan kita...namun jangan harap kita dapat memiliki seluruhnya.... karena.... kita hanya manusia... selamat menikmati hidup dan percintaan anda...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H