Mohon tunggu...
Dimas RizqiFajar
Dimas RizqiFajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Blogger

Manusia biasa sedang mencari keinginan yang kuat | contact: akmpubg249@gmail.com | web: masfajarweb.tech

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Larutan Elektrolit Kuat, Lemah dan Non Elektrolit Secara Lengkap

31 Desember 2021   22:47 Diperbarui: 31 Desember 2021   23:27 5973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari pixabay PublicDomainPictures 

Larutan Elektrolit lemah adalah Larutan yang dapat menhantarkan arus listrik kurang baik, sedikit menghasilkan  gelembung, terurai sebagian, dan memiliki nilai ionisasi <1.

Larutan ini terionisasi hanya sebagian dan bersifat bolak-balik (reversible). Senyawa Elektrolit lemah biasanya mengandung komponen asam lemah dan basa lemah. Misalnya, pada senyawa Asam Etanoat atau asam cuka (CH3COOH) CH3COO-  +  H+. Pada percoban menggunakan batang carbon dan Volt Meter didapat cahaya lampu dihasilkan sedikit redup dan sedikit menghasilkan gelembung.

Contoh lainya Senyawa yang dapat membentuk Larutan elektrolit Lemah :

  1. Hidrogen Etanoat (CH3COOH)
  2. Hidrogen Metanoat (HCOOH)
  3. Hidrogen Propanoat (C2H5COOH)
  4. Hidrogen Butanoat (C3H7COOH)
  5. Hidrogen Pentaoat (C4H9COOH)
  6. Hidrogen Heksanoat (C5H11COOH)
  7. Hidrogen Nitrit (HNO2)
  8. Hidrogen Sulfit (H2SO3)
  9. Ammonium Hidroksida (NH4OH)
  10. Hidrogen Flourida (HF)

Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menhantarkan arus lisrik, gelembung air dan memiliki nilai ionisasi = 0. Pada percobaanya, nyala lampu tidak menyala dan tidak menghasilkan gelembung. Misalnya, gula(C6H12O6) dan (CO(NH2)2)

Dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan mendasar pada Larutan elektrolit dan non elektrolit terletak pada nyala lampu, arus, gelembung dan nilai ionisasi yang dihasilkan dari percobaan menggunakan batang karbon dan Volt Meter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun