Mohon tunggu...
Dimas
Dimas Mohon Tunggu... Editor - Profil Singkat

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apa itu Green Inflation/Greenflation/Inflasi Hijau?

22 Januari 2024   08:37 Diperbarui: 24 Januari 2024   07:16 2583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 yang diselenggarakan pada hari Minggu, 21 Januari 2024 berjalan cukup menarik. Antar cawapres saling melemparkan pertanyaan dan bantahan ke rivalnya masing-masing. 

Tema debat cawapres ke dua adalah Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa. 

Ada satu hal menarik yang dibahas di debat kali ini, ketika cawapres nomor urut dua Bapak Gibran Rakabuming Raka melemparkan pertanyaan tentang “GREEN INFLATION” ke cawapres nomor urut tiga Bapak Prof. Moh.Mahfud MD. Lalu apa itu “GREEN INFLATION?” yuk mari kita simak pengertiannya.

APA ITU GREEN INFLATION ?

Green Inflation terjadi karena adanya transisi enegi yang dilakukan guna menjaga lingkungan tetap lestari (contoh : energi fosil ke energi terbarukan), kegiatan ini menyebabkan harga barang, bahan mentah, energi mengalami kenaikan akibat dari demand (permintaan) yang besar dan suppy (penawaran) yang terbatas, kenaikan ini bersifat jangka panjang. 

Namun, kenaikan harga barang tidak serta merta diakibatkan karena adanya transisi hijau, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kenaikan harga barang. 

Salah satunya adalah menurut Philonomist, kebijakan pajak karbon sangat bermanfaat bagi lingkungan hidup, karena tujuan pengenaan pajak karbon sangatlah baik, untuk mengubah perilaku ekonomi tidak ramah lingkungan dan beralih ke perilaku ekonomi ramah lingkungan serta rendah karbon. Kebijakan pengenaan pajak karbon ini selain bermanfaat bagi lingkungan hidup juga menyebabkan harga bahan bakar mengalami kenaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun