Mohon tunggu...
Dimas Budi Prasetyo
Dimas Budi Prasetyo Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah cara kita dikenang oleh dunia

Seorang Bapak Rumah Tangga yang senantiasa mendukung karir istri tercinta. Empat tahun tinggal dan bekerja di Taiwan, saat ini berdomisili di Belanda. Memiliki passion di bidang kewirausahaan dan belajar mendalami tentang menjadi konten kreator media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup adalah Persiapan

31 Desember 2020   17:52 Diperbarui: 31 Desember 2020   18:19 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2020, Januari dibuka dengan aku menderita penyakit cacar air. Penyakit tersebut didapatkan ketika selesai berkunjung di Singapura, beberapa minggu sebelumnya.

Setelah menjalani karantina mandiri di rumah, alhamdulillah sakit tersebut tidak berdampak pada orang-orang di rumah yang dihuni oleh istri, putri, dan kedua adik kami. Jadi sebelum covid mulai masuk di negeri tempat kami tinggal, Taiwan, aku sudah terlebih dahulu menjalani isolasi dan karantina mandiri.

Bulan Februari hingga Maret, orang tua datang untuk mengunjungi kami di Taiwan. Berita tentang covid sudah mulai santer, tapi beliau berdua datang karena sudah rindu dengan putri dan cucu.

Alhamdulillah semua berjalan dengan baik dan lancar hingga kepulangan kembali ke Indonesia. Beberapa hari setelah orang tua meninggalkan Taiwan, terbit kebijakan larangan masuk ke Taiwan!

Bulan April dan Mei. Kondisi pandemi sudah mulai meluas. Seluruh dunia, termasuk tanah air tercinta sudah terkena dampaknya. Waktu tersebut adalah masa-masa kritis dalam studi istri. Dia pesimis akan lulus tepat waktu empat tahun dalam studi Doktoralnya.

Kami kebingungan untuk menentukan dimana langkah selanjutnya, karena dunia sedang berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Namun tepat di akhir Mei, aku justru memutuskan untuk keluar dari pekerjaan yang sudah digeluti selama tiga tahun lebih di Taiwan.

Pekerjaan apa? Benar, seperti banyak diketahui, aku bekerja di salah satu online shop yang cukup terkenal di Taiwan. Roah's Shop. Mengapa ingin keluar? Aku ingin sepenuhnya mendukung istri di masa-masa kritis dan krusial. Alasan lainnya adalah aku ingin menyiapkan orang-orang yang akan meneruskan pekerjaan lain yang aku geluti melalui Jasa Kurir Kaohsiung.

Saat itu aku sudah memiliki firasat tidak akan lama lagi akan meninggalkan Taiwan. Alhamdulillah, ketika meninggalkan Taiwan, pekerjaan sebagai kurir antar tersebut bisa dilanjutkan oleh teman-teman yang sudah aku persiapkan dengan baik.

Bahkan, mereka melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik daripada yang aku lakukan. Terima kasih teman-teman seperjuangan di jalanan, tetap lanjutkan terus untuk menghadirkan manfaat bagi sekitar ya!

Bulan Juni. Mungkin bisa disebut bulan terbaik bagi kami di tahun 2020. Istri berturut-turut mendapatkan segala hal yang menjadi hasil jerih payahnya, hasil usaha dan doa orang tua kami selama bertahun-tahun, dan kemurahan dan kasih sayang Allah. Penghargaan akademik internasional dari kampus, lulus studi Doktor dengan hasil sidang akhir bernilai A+, dan tiket bekerja di Belanda!

Bulan Juli, kami meninggalkan Taiwan. Meninggalkan sebuah negara paling aman dari pandemi, menuju tanah air tercinta. Bertiga dengan putri kecil kami. Melewati segala kerumitan protokol kesehatan, kami akhirnya tiba di Indonesia. Ada rasa hampa ketika meninggalkan rumah kami selama kurang lebih tahun empat tahun tersebut. Taiwan akan selalu berada di hati kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun