Hoegeng ingin memberikan contoh teladan tentang motivasi dan rasa cintanya sebagai Polisi, sekaligus memberikan teguran dan peringatan secara tidak langsung kepada bawahan yang lalai dan malas. Sikap Jenderal Hoegeng yang berjiwa pemimpin tersebut ia pelajari saat masih di Akademi dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, bahwa kehadiran sejumlah polisi justru mendatangkan rasa aman pada masyarakat bukan rasa takut. Hoegeng memiliki persepsi tentang kehormatan, kewajiban dan tanggung jawab, maka keinginannya adalah memulai menegakkan citra ideal seorang polisi dari dirinya sendiri.
Berkaitan dengan penguatan Pendidikan karakter yang telah dijelaskan, materi-materi dalam pembelajaran sejarah bisa dijadikan upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter. Menurut Sapriya (2012:209), pelajaran sejarah memiliki materi yang mengandung nilai-nilai kebangsaan, keteladanan, cinta tanah air, dan kepahlawanan. Materi dalam pembelajaran sejarah memuat ajaran moral dan diharapkan dapat menanamkan kesadaran untuk bersatu dan sikap toleransi sesama manusia. Agar pembelajaran sejarah tepat sasaran, maka haruslah berpatokan pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran sejarah yaitu diantaranya adalah untuk membangkitkan semangat nasionalisme, memberikan motivasi dalam mewujudkan cita-cita bangsa, menyadarkan akan pentingnya sejarah sebagai bagian dari kehidupan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembelajaran sejarah memiliki peran yang cukup besar untuk menanamkan nilai-nilai Pendidikan karakter kepada peserta didik. Untuk mewujudkan bangsa yang maju generasi muda sebagai penerus bangsa harus memiliki karakter yang kuat sebagai prinsip hidup, dengan begitu nilai-nilai Pancasila juga dapat diterapkan (Rulianto & Febri, 2018: 133). Sumber : Mia Febiana, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter jenderal Hoegeng Iman Santoso : Kepala Kepolisian Republik Indonesia 1968-1971” Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi Vol 2 No 2 Agustus (2023) Hal 128-136.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H