Mohon tunggu...
Dimas Bryanputra C
Dimas Bryanputra C Mohon Tunggu... Freelancer - EKONOMI WILAYAH; PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN; PERENCANAAN PERTANIAN INDUSTRIAL

Planologi UNEJ 2018

Selanjutnya

Tutup

Money

Teori Ekonomi Liberal, Relevankah bagi Ekonomi Indonesia?

1 Desember 2019   09:06 Diperbarui: 1 Desember 2019   14:05 2306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beberapa potensi ekonomi, dimana potensi ekonomi tersebut datang dari berbagai sektor, mulai dari sektor pertanian, sektor industri, serta sektor lainnya yang mampu meningkatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Indonesia. Selain itu, terdapat beberapa pendapatan negara yang berasal dari beberapa sumber, antara lain PAD serta beberapa pendapatan dari sektor formal dan sektor informal yang tersebar di seluruh daerah.

Seiring berkembangnya waktu, perekonomian di Indonesia lambat laun mulai berkembang. Hal tersebut disebabkan oleh mulai siapnya pemerintah dalam menghadapi isu-isu ekonomi, baik isu berskala regional maupun internasional, salah satunya yakni MEA (Masyarakat Ekonomi Asean), dimana dalam MEA, negara yang tergabung dalam ASEAN dituntut untuk mengembangkan berbagai faktor pertumbuhan wilayah, salah satunya sektor ekonomi.

Pada dasarnya, sistem ekonomi liberal merupakan sistem perekonomian yang memberikan aspek kebebasan kepada para pelaksananya guna menjalankan kegiatan usaha yang diinginkan serta menghasilkan keuntumgan yang sebesar-besarnya. 

Dengan menerapkan kebebasan seperti ini diharapkan setiap individu mampu bersaing dalam mengolah sumber daya untuk menghasilkan dan meningkatkan produksi, yang mana hasil keuntungan dari kegiatan ekonomi dapat dinikmati oleh masing-masing individu sehingga akan mewujudkan adanya pemerataan pendapatan dalam kehidupan sosial. Dengan begitu, diharapkan perekonomian disuatu wilayah mampu meningkat serta juga berperan dalam peningkatan sektor ekonomi bagi negara.

Pada dasarnya, teori ekonomi liberal lebih menitikberatkan pada hak para pemilik modal guna mengembangkan usahanya. Hal tersebut berarti siapapun yang memiliki modal maka pemilik modal tersebut memiliki kesempatan lebih besar untuk mengembangkan usahanya, selain itu bisa dibantu oleh pemerintah. Akan tetapi, seperti pada umumnya, usaha dari si pemilik modal tersebut mampu memberikan andil ataupun menyumbang pendapatan bagi negara yang cukup besar, sehingga pemerintah mendapat keuntungan yang setimpal.

Selain itu, terdapat beberapa ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal ini, antara lain yaitu setiap individu berhak untuk memiliki alat produksi dan bebas melakukan kegiatan perekonomian. Selain itu, pemerintah dibatasi campur tangannya, dan fungsinya hanya sebatas intervensi untuk mencegah terjadinya monopoli. Selain itu, terdapat beberapa keuntungan dan kelemahan dalam sistem ekonomi liberal. Keuntungannya antara lain yaitu setiap orang bebas untuk memperoleh kekayaan dan memilih lapangan pekerjaan ataupun sektor usaha yang diinginkannya.

Selain itu kegiatan perekonomian akan semakin efektif dan efisien karena setiap kegiatan aktivitas ekonomi didasarkan pada motif mencar keuntungan. Akan tetapi, dibalik keuntungannya, terdapat beberapa kelemahan yang dihasilkan sistem liberal ini, antara lain yakni dalam prosesnya dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat serta pejabat yang berwenang berpotensi melakukan korupsi.

Selain itu, timbulnya kesenjangan sosial di masyarakat sehingga menimbulkan perbedaan atau gap yang besar antara pemilik modal dan karyawannya, atau biasa disebut si kaya dan si miskin. Selain itu, dengan kebebasan memperoleh sumber daya, ditakutkan terjadi eksploitasi besar-besaran, terutama dalam eksploitasi sumber daya alam, yang dapat berpotensi menimbulkan kerusakan lingkungan di sekitarnya.

Adapun beberapa negara yang menganut sistem ekonomi liberal, antara lain yakni Amerika Serikat, Brazil, Jepang, serta beberapa negara maju lainnya. Sistem ekonomi liberal dianggap cocok bagi negara-negara maju karena memiliki efektivitas serta efisiensi yang mampu mendongkrak kegiatan perekonomian didalam negara tersebut, sehingga keuntungan negara tersebut mampu meningkat lebih cepat.

Hingga saat ini, Indonesia menerapkan teori ekonomi pancasila, yakni segala kegiatan perekonomian didasarkan pada asas-asas serta nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Hal tersebut didasarkan pada pancasila yang menjadi lambang dan dasar negara Indonesia. Menurut beberapa pengamat, sistem ekonomi ini tidak mampu dirubah karena sistem ekonomi ini merupakan perwujudan mutlak dari beberapa ide serta diciptakan berdasarkan hal yang sakral, karena diciptakan berdasarkan lambang dan dasar negara.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Indonesia, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kurang masif. Berbeda halnya dengan Singapura dan Malaysia, kedua negara mulai mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Hal tersebut terjadi dikarenakan kedua negara tersebut memiliki sistem ekonomi yang berbeda, sehingga mampu menumbuhkan sektor ekonominya lebih cepat dibandingkan dengan Indonesia. Hal tersebut juga akan berdampak pada pertumbuhan wilayah negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun